Terjadi Lagi, Mahasiswi Dianiaya Kekasihnya Sendiri

Seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS mengalami kekerasan yang diduga dilakukan kekasihnya bernama Benedict Jevon Kusuma. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka di sekujur tubuh.

Feb 20, 2023 - 23:09
Terjadi Lagi, Mahasiswi Dianiaya Kekasihnya Sendiri
Illustrasi (foto: Freepick)

NUSADAILY.COM - JAKARTA- Seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS mengalami kekerasan yang diduga dilakukan kekasihnya bernama Benedict Jevon Kusuma. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka di sekujur tubuh.

AS mengatakan penganiayaan yang dialaminya terjadi sejak 7 Juni 2022 lalu. Hal ini dia sampaikan lewat unggahan di Twitter pribadinya @annisasknh8.

Dalam postingannya di Twitter, AS menuliskan bahwa pelaku merupakan mahasiswa di kampus yang sama. Saat ini, pelaku tengah magang di perusahaan di Jakarta.

"Penganiayaan yang aku alamin sebenarnya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu di tgl 7 juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tanggal 22 Desember (2022)," tulisnya yang dikutip MNC Portal Indonesia dan telah meminta izin, Senin, (20/2/2023).

Korban akhirnya memaafkan perlakuan kekasihnya tersebut. Pasalnya, pelaku meminta maaf dan berjanji tidak akan akan mengulangi perbuatannya. Akhirnya laporan tersebut dicabut AS.

"Penganiayaan yang keempat adalah penganiayaan yang paling parah dari sekian banyak, pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karna aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang gak bareng sama dia," tulis AS.

"Pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil dan memaksa sampe dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik," tambahnya.

Pelaku juga mengeluarkan kata-kata kasar. AS menuturkan kejadian tersebut dia sudah kehabisan nafas karena dicekik.

Namun kejadian kekerasan itu kembali terulang pada Januari 2023. AS pun memberanikan diri melaporkan kejadian itu ke pihak kampus.

"Secara diam diam dan bersyukur pihak kampus dengan tim investigasinya usut kasus ini karna sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di “area kampus” yang lumayan cukup parah, verbal abuse terus berlangsung hingga 11 februari (2023)," tulis AS.

Korban juga mengadu kejadian ini ke orang tuanya. Sampai akhirnya, kasus tersebut kini telah dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Selatan dan tengah ditangani.

"Yang pastinya orang tua aku yang ngurus ini semua dari proses laporan hingga sudah naik ke PPA, bersyukur Tuhan baik sama aku, semua proses nya cepat dan dipermudah, dan juga sekarang dari pihak kampus serta lawyer UPH sedang memproses final step untuk kasus ini," pungkasnya.

(roi)