Soal Presiden Boleh Kampanye, TPN: Kalau Jokowi Mau Bantu Kampanye Putranya Silahkan, tapi Cuti Dulu
"Kalau kandang banteng itu masih kuat, masih cukup solid, kalau kita lihat dan hampir mayoritas konstituen, basis konstituen banteng itu masih di belakang Pak Ganjar-Prof Mahfud," kata dia di kompleks GBK, Senin (29/1).
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid angkat suara soal pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Yenny meyakini Jawa Tengah saat ini masih menjadi kandang Banteng. Istilah itu merujuk pada wilayah yang menjadi basis pendukung PDIP, partai utama pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Kalau kandang banteng itu masih kuat, masih cukup solid, kalau kita lihat dan hampir mayoritas konstituen, basis konstituen banteng itu masih di belakang Pak Ganjar-Prof Mahfud," kata dia di kompleks GBK, Senin (29/1).
Yenny merujuk pada sejumlah hasil survei yang mencatat keunggulan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.
Menurut Yenny, pertarungannya adalah meraup basis massa mengambang, seperti perempuan dan kelompok Islam. Soal kunjungan Jokowi ke Jawa Tengah dalam sebulan terakhir, dia mengaku tak ambil pusing.
Menurut Yenny, Jokowi mungkin ingin membantu putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang berpasangan dengan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024. Oleh karena itu, dia menyarankan agar Jokowi cuti agar tidak menggunakan fasilitas negara.
"Boleh-boleh saja Pak Jokowi kalau mau kampanye untuk putranya, tetapi bahwa kita sarankan beliau supaya tidak mendapat tudingan negatif telah menggunakan fasilitas negara, kita sarankan cuti dulu," kata Yenny.
Jokowi kembali melakukan sejumlah kunjungan kerja dalam sebulan terakhir di Jawa Tengah. Teranyar, Jokowi didampingi Prabowo makan bakso di Magelang.
Momen kebersamaan itu dilakukan di sela-sela kunjungannya ke Akademi Militer Magelang. Dalam kunjungan tersebut hadir pula sejumlah tokoh penting lain, seperti Luhut Binsar Panjaitan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga mantan kepala BIN AM Hendropriyono.(sir)
