Guntur Soekarno: Jika Ganjar Menang, Jokowi Nanti Mau Diapain Terserah

"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapain nanti terserah," kata Guntur dalam video di channel YouTube Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo seperti diberitakan detik.com, Senin (29/1).

Jan 30, 2024 - 07:02
Guntur Soekarno: Jika Ganjar Menang, Jokowi Nanti Mau Diapain Terserah

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo buka suara usai pernyataan Guntur Soekarnoputra tentang nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila Ganjar dan Mahfud Md menang di Pilpres 2024.

Dalam pernyataan sebelumnya, Guntur yang merupakan kakak dari Megawati Soekarnoputri ini menuturkan, apabila Ganjar menang dan jadi presiden, maka akan memiliki hak prerogatif. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang presiden pemilik hak prerogatif.

"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapain nanti terserah," kata Guntur dalam video di channel YouTube Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo seperti diberitakan detik.com, Senin (29/1).

Menurut Guntur, ada hal yang lebih penting untuk didahulukan yakni memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Setelah itu, Ganjar-Mahfud bisa melakukan langkah selanjutnya.

"Ini kan banyak macam-macam, ada yang minta pemakzulan, ada yang minta ini, minta itu. Sudahlah, kita lupakan saja itu dulu, yang penting sekarang menurut ajaran Bung Karno yang tidak bisa ditunda-tunda menangkan dulu Ganjar Pranowo-Mahfud MD," kata dia.

Terkait pernyataan Guntur, Ganjar menyebut bahwa semua memang dapat diatur jika dirinya dan Mahfud telah menang.

"Bisa lah, kan gini yang bersaing dan bertanding itu kan sesama anak bangsa. Kebetulan hari ini 3 paslon. Tiga-tiga nya berkewarganegaraan Indonesia, tiga-tiganya sebenarnya kita bersaudara," kata Ganjar di Rumah Makan 88, Ambon, Maluku, seperti dikutip Detik, Senin (29/1/).

Ganjar mengatakan, apabila tidak sedang berkontestasi di Pilpres, ketiga calon tersebut dapat duduk bersama untuk berdiskusi. Tapi, kata dia, nuansa Pilpres memang dominan.

"Kalau hari ini ketiga pasang itu tidak bertanding dan kita ketemu, pasti kita bisa ngopi bareng, diskusi bareng kok, tapi karena sekarang sedang bertanding, maka nuansa kontestasinya memang dominan, dan itu biasa saja," terang Ganjar.

Dia meluruskan bahwa yang dimaksud dapat diurus jika dia dan Mahfud menang adalah pasangan calon yang kalah tidak mungkin untuk ditinggalkan.

"Maka kalau salah satu sudah menang katakan, saya menang sama Pak Mahfud, bagaimana mereka bisa kita urus? Jelas lah, jelas lah sesama anak bangsa masa nggak gitu ya," beber Ganjar.

"Artinya pasti beliau-beliau juga pilihan-pilihan dari masing-masing partai yang terbaik, putra terbaik, maka pasti akan kita ajak bicara, nggak mungkin kita tinggalkan," lanjutnya.

Selain itu, Ganjar menyampaikan mengurus yang dimaksudnya bukan hanya berupa ajakan kerja sama. Namun, kata dia, juga dapat berupa oposisi.

"Bisa saja kita partnership dengan mereka atau kemudian jangan-jangan dengan pola check and balance model seperti oposisi itu juga bisa dilakukan, karena itu menyehatkan," paparnya.

Politisi PDIP ini khawatir apabila pemerintahan tanpa oposisi. Sebab, dia menilai, koalisi akan menjadi gemuk dan tidak menyehatkan.

"Rasa-rasanya tanpa oposisi semua ikut, semuanya, saya khawatir kekuatannya menjadi terlalu solid dan dominan, dan itu berbahaya," katanya.

"Jadi orang akan bicara 'wah ini jadi gemuk sekali dan oligarki sih', kan pasti rakyat nggak suka. Jadi kita ajak terlibat untuk menyehatkan kondisi bangsa agar cepat lebih maju," pungkas Ganjar.(han)