Seribu Bunga Dibagikan GMNI Blitar pada Pengguna Jalan

Aksi pembagian seribu bunga ini merupakan bentuk peringatan hari antikorupsi sedunia dan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan (16HKTP) yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember.

Dec 10, 2022 - 17:26
Seribu Bunga Dibagikan GMNI Blitar pada Pengguna Jalan
Hari Antikorupsi Sedunia Seribu Bunga Dibagikan GMNI Blitar pada Pengguna Jalan

NUSADAILY.COM – BLITAR - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Blitar Raya, Jumat (9/12/2022) turun ke jalan. Para mahasiswa tersebut membagikan seribu bunga kepada pengendara yang melintas di depan Kantor DPRD Kota Blitar.

Aksi pembagian seribu bunga ini merupakan bentuk peringatan hari antikorupsi sedunia dan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan (16HKTP) yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember.

BACA JUGA : Rumah Warga Kabupaten Blitar Terbakar, Ditinggal Salat...

“Hari ini kami lakukan aksi pembagian seribu bunga yang telah kami susun kepada para pengendara untuk memperingati hari antikorupsi sedunia dan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan,” kata Rima Puspitasari, koordinator aksi.

Puluhan mahasiswa GMNI ini ingin mengajak seluruh pihak untuk memerangi praktik korupsi yang hingga kini masih berjalan. Warga maupun pejabat diharapkan sadar dan berhenti melakukan praktik korupsi yang selama ini sudah dianggap sebagai kewajaran maupun budaya.

“Kami mengajak masyarakat maupun pejabat sadar bahwa korupsi itu bukan kebiasaan atau budaya, melainkan korupsi adalah merugikan seluruh pihak dan masyarakat,” jelasnya.

Selain menyoroti terkait korupsi dan pencegahannya, puluhan mahasiswa GMNI Blitar Raya tersebut juga menyoroti soal masih banyaknya kasus kekerasan yang menimpa perempuan. Para mahasiswa itu pun mengajak seluruh perempuan di kota Blitar untuk berani melawan dan melapor jika menjadi korban kekerasan.

Puluhan mahasiswa GMNI itu berpatokan pada data Komnas Perempuan yang mengatakan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi. Hal itu terbukti dari data tahun 2021 dimana angka kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan sebanyak 226.062 kasus.

Sementara untuk tahun 2022 ini terdapat 2.527 kasus kekerasan perempuan di ranah personal. Dari data tersebut sebanyak 771 kasus merupakan kekerasan terhadap istri. Sementara 212 kasus lainnya menimpa anak perempuan.

Dari data itulah para mahasiswa GMNI Blitar Raya mendorong agar seluruh pihak bahu membahu menekan terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Para mahasiswa tersebut juga berharap para perempuan mau melapor ke pihak terkait baik polisi maupun Komnas Perempuan untuk memberikan efek jera terhadap pelaku kekerasan.

“Kekerasan terhadap perempuan masih banyak, jadi mendorong para perempuan terutama di Kota Blitar untuk berani melaporkan jika jadi korban kekerasan,” imbuhnya.

Selain menggelar aksi berbagi bunga ke pengendara, puluhan mahasiswa GMNI Blitar Raya tersebut juga menggelar aksi unjuk rasa. Ia membawa sejumlah poster bertuliskan pemberantasan korupsi dan pembasmian kekerasan terhadap perempuan.

BACA JUGA : Warga Blitar Beralih ke Telur Bentesan, Harga Telur Ayam...

 “Ini kamu juga berunjuk rasa tapi damai menuntut pemberantasan kasus korupsi di Kota Blitar, kami mengajak semua orang mengecam praktik korupsi,” pungkasnya.

Usai menyampaikan orasi dan pembagian bunga puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Blitar Raya itu pun membubarkan diri. Pengawalan ketat juga dilakukan oleh Polres Blitar Kota agar aksi mahasiswa itu berjalan lancar, serta tidak menggangu arus lalulintas.(ris)