Sakit Hati Disepelekan Preman di Tanah Abang Dibunuh

Polres Metro Jakarta Pusat mengkonfirmasi bahwa pelaku dan korban pembunuhan sadis di kawasan Pasar Tanah Abang merupakan kelompok preman.

Sakit Hati Disepelekan Preman di Tanah Abang Dibunuh
Illustrasi (foto: Freepick)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat mengkonfirmasi bahwa pelaku dan korban pembunuhan sadis di kawasan Pasar Tanah Abang merupakan kelompok preman.

Pelaku pembunuhan bernama Beni Irawan alias Beni alias Bahrudin (33), sedangkan korban merupakan temannya, PW alias M.

"Pelaku dan korban sama-sama preman di sana (Tanah Abang). Mereka pekerjaannya tidak jelas, setahu saya mereka preman di sana," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Kukuh Islami, Senin, (27/3/2023). 

Kukuh menegaskan bahwa keduanya merupakan teman satu daerah yakni Sumatera Selatan.

"Hasil keterangan pelaku, dia sakit hati karena dianggap sepele oleh korban. Mereka sudah lama kenal," ujarnya.

Setelah melakukan aksinya, Beni langsung melarikan diri. Namun, Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Tanah Abang berhasil menangkapnya di kawasan Banyuasin, Sumatera Selatan. 

"Hingga kini kita masih dalami. Intinya mereka sama-sama preman Tanah Abang," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pria asal Palembang berinisial PW (39) tewas dengan luka gorokan di lehernya. Ia digorok oleh rekan sejawatnya, BI (40) di Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona mengatakan pembunuhan terjadi pada dini hari akibat adanya adu mulut pelaku dan korban. Terlebih, mereka tengah menenggak minuman keras.

“Terjadi cekcok mulut di tempat hingga dilerai oleh saksi. Lalu, korban dan pelaku malah berkelahi. Saksi bilang pelaku bawa senjata tajam (sajam) menyerupai pisau,” ujar Patar dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/3).

Korban ditusuk di bagian punggung serta digorok di bagian leher oleh pelaku. Sehingga, pria tersebut segera dilarikan ke rumah sakit oleh rekannya yang lain.

“Sempat dilarikan ke RSCM, tapi nyawanya tidak tertolong,” ujar dia.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan pelaku sakit hati kepada korban karena diejek dengan kalimat bodoh.

"Motif tersangka sakit hati telah dikatakan 'kamu bodoh' oleh korban," katanya.

(roi)