S-2 Ilmu Politik FISIP UWKS Berbagi Wawasan Ekososiopreneurship ke Bank Sampah dan UMKM

Dec 12, 2023 - 11:53
S-2 Ilmu Politik FISIP UWKS Berbagi Wawasan Ekososiopreneurship ke Bank Sampah dan UMKM
: Dr. Mangihut Siregar, Drs., M.Si. sebagai Dekan FISIP (mengenakan jas almamater tengah), para pemateri, Ketua RT, dan para peserta berfoto bersama usai kegiatan.

NUSADAILY.COM – SURABAYA - Recovery usaha pasca-Covid-19 membutuhkan partisipasi semua pihak. Tak terkecuali pelaku UMKM dan Bank Sampah di Wilayah RT 02 RW 03 Jambangan Surabaya yang mengalami stagnasi, bahkan beberapa mati suri. Dorongan dan insentif, baik yang materiil dalam bentuk modal usaha, maupun yang nonmateriil berupa suntikan motivasi dan pengetahuan, memang sangat dibutuhkan. Program Studi S-2 Ilmu Politik FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) mengambil peran tersebut dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) berupa Pengenalan Wawasan Ekososiopreneurship pada Pengurus Bank Sampah Rukun Jaya dan Pelaku UMKM di daerah tersebut Sabtu, (25/11/2023) di Graha Zabal Nur Jambangan.    

 

Pengmas ini perlu dilakukan karena Potensi bank sampah RT 02 RW 03 Jambangan Surabaya ini demikian besar, tidak hanya tatakelola menuju zero-sampah, melainkan juga ketahanan masyarakat di bidang ekonomi, sosiokultural, dan ekologi. Kegiatan memilah sampah (basah-kering, plastik, kertas, kaleng),   menabung sampah yang dikonversi dengan uang, mengolah sampah menjadi barang bernilai/souvenir, dan melaksanakan simpan-pinjam (uang tunai) yang diakhiri saat Lebaran, perlu ditambah dengan wawasan wirausaha yang disebut ekososiopreneurship (entrepreneurship, ekologis, dan sosiokultural). Demikian juga pelaku UMKM di wilayah ini, jumlahnya sekitar dua puluhan bidang usaha, yang juga mengalami stagnasi dan mati suri sehingga membutuhkan suntikan motivasi dan pengetahuan yang sama.

 

Pengenalan wawasan ekososiopreneurship dan entrepreneurship secara lebih umum di kalangan pengurus bank sampah dan pelaku UMKM ini penting seiring dengan semakin masifnya penetrasi teknologi di masyarakat. Pengenalan wawasan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan strategi pemasaran modern berbasis digital.

 

Materi dibagi menjadi dua, yaitu “Bank Sampah sebagai Pendekar Lingkungan” yang disajikan oleh Dr. Darsono, Drs., M.Si. dosen dan sekaligus Ketua Program Studi S-2 Ilmu Politik FISIP UWKS. Materi “Wawasan Ekososiopreneurship Menuju Bisnis Sukses” yang disampaikan oleh Dr. Basa Alim Tualeka, Drs., M.Si., dosen MIP FISIP UWKS yang juga Dewan Pakar Kamar Dagang dan Industri (Kadin Pusat) serta Pengurus MUI Pusat Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat. 

 

Dr. Darsono, Drs., M.Si membahas persoalan bank sampah dan perannya sebagai pendekar-jawara dalam pelestarian lingkungan-ekologis. ‘’Sebagaimana telah diketahui, istilah bank sampah lahir dari program Green and Clean yang digerakkan di kota-kota besar sebagai alternatif pengelolaan sampah skala rumah tangga yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Dengan menggunakan istilah bank yang selama ini dikenal sebagai tempat menabung, bank sampah  memang diberdayakan sebagai tempat menabung sampah. Tentu saja, sampah yang ditabung telah dipilih dan dipilah menurut jenis sampahnya sehingga sampah-sampah yang ditabung pada bank sampah menjadi bernilai ekonomis,’’ ungkap Darsono.

 

Wilayah RT 02 RW 03 Jambangan Surabaya ini telah dikenal sebagai kampung wisata dengan keunggulan bank sampahnya. Selain hijau, bersih, nyaman, dan dikenal sebagai kampung pengolahan sampah yang berhasil,  kampung-kampung di Jambangan ini memiliki sistem gotong-royong yang kuat berbentuk bank sampah. Kegiatan utama yang dilakukan bank sampah ini terutama (1) menabung sampah, yaitu sampah plastik, kertas, kaleng atau jenis lain yang bisa “dijual”, (2) pengelolaan sampah daur ulang yang banyak dikenal dengan reduse, reuse, dan recycle,  dan (3) simpan-pinjam sebagai basis ekonomi masyarakat kampung supaya terhindar dari pinjaman rentenir. Melalui pengmas MIP FISIP UWKS ini,  bank sampah didorong untuk lebih progresif melalui wawasan ekososiopreneurship.

 

Pemateri kedua berbicara tetang wawasan ekososiopreneurship, baik untuk pengurus bank sampah maupun pelaku UMKM. Pemaparan dimulai dengan enterprneurship secara umum, yaitu bagaimana memulai dan/atau mengembangkan usaha dengan wawasan bisnis yang memadai. Bahwa berbisnis itu memerlukan ilmu pengetahuan dan didukung oleh perhitungan yang cermat. Yang perlu diperhatikan dalam memulai dan/atau mengembangkan bisnis, di antaranya ada tiga hal penting, yaitu (1) pangsa pasar yang tepat, baik pasar eceran maupun grosir, (2) bahan baku dan proses produksi yang sesuai dengan pasar, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya, dan (3) pemasaran/promosi yang sesuai dengan kondisi masyarakat. 

 

Bila selama ini pelaku UMKM lebih mengandalkan pemasaran secara tradisional dengan membuka lapak seadanya atau dengan gerobak, pada PkM ini diberikan wawasan tentang ekososiopreneurship. Pemateri yang sangat berpengalaman di bidang ini memberikan beberapa tips untuk bisnis, dimulai dari mencari pasar, lalu proses produksi dengan bahan baku yang sesuai, dan terakhir pendanaan.

 

Bila selama ini pendanaan ditempatkan pada unsur terpenting sehingga harus dicari terlebih dahulu, penjelasan dalam pengabdian kepada masyarakat ini justru tidak demikian. Pendanaan dalam bisnis adalah langkah terakhir ketika pangsa pasar telah ditemukan dan ditentukan, proses produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan yang digunakan) dengan kuantitas dan kualitas tertentu telah sesuai, dan strategi pemasaran yang tepat telah dipilih. Pelaku bisnis, termasuk UMKM, bisa menggunakan bank untuk pendanaan bisnis/usahanya. BRI misalnya memiliki banyak skema pembiayaan untuk UMKM ini, tentu saja bekerja sama dengan Pemerintah (daerah Kabupaten/Kota).

 

Tampak peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Tentu saja, langkah nyata dalam memulai dan mengembangkan bisnis bagi para UMKM di RT 02 RW 03 Jambangan Surabaya ini dan pengurus Bank Sampah Rukun Jaya dalam mengembangkan usaha akan dinantikan. Selamat untuk Program Studi Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah melakukan pengabdian ini. (wan)