RSUD Sidoarjo Naik Kelas A, Masih ada Tenaga Medis Melayani Pasien dengan Muka Masam !

“Ya, kadang-kadang memang ada perawat maupun dokter kalau ditanya soal penyakit, ogah-ogahan menjelaskan. Bahkan ada yang dokter yang mukanya masam saat mengobati pasien,” ujar Siti Romlah, pasien asal Candi Sidoarjo.

Nov 14, 2023 - 23:42
RSUD Sidoarjo Naik Kelas A, Masih ada Tenaga Medis Melayani Pasien dengan Muka Masam !
Pelayanan RSUD Sidoarjo telah naik kelas dari B ke A.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO ; Seperti hari-hari biasanya,---hampir semua layanan poli di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, ramai pengunjung. Mereka tengah antre dengan menempati deretan kursi yang berada di setiap ruangan poli layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Begitu namanya dipanggil, langsung bersangkutan masuk untuk berobat. “Ya, begini ini. Setiap saya berobat kontrol, selalu ramai pengunjung. Selalu antre, tapi juga nyaman. Selain disediakan kursi yang banyak, juga ruangannya ber AC,” kata Sumarni, penderita diabet yang saat itu berobat kontrol atas penyakitnya di poli spesialis penyakit dalam di RSUD Sidoarjo, Selasa (14/11/2023) siang.

Beberapa pengunjung juga merasakan sama,--merasa nyaman berobat ke RSUD Sidoarjo, meski harus antre rata-rata 30 menit, untuk mendapatkan giliran layanan kesehatan di sana. “RSUD terlihat bersih. Hampir semua ruang tunggu pasien dipasang AC. Jadi nyaman. Kalau pun ada keluhan, mungkin kadang kadang tenaga medisnya yang ketus,” kata Zaini, pasien di sana mengemukaan,

“Ya, kadang-kadang memang ada perawat maupun dokter kalau ditanya soal penyakit, ogah-ogahan menjelaskan.  Bahkan ada yang dokternya selalu muka masam saat mengobati pasien,” ujar Siti Romlah, pasien asal Candi menimpali.

Sebagai rumah sakit berplat merah, memang dituntut memberikan pelayanan optimal. Ini tidak hanya terkait dengan fasilitas baik menyangkut prasarana maupun sarana, juga harus didukung tenag medis yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat yang berobat di sana. Jika memang ada keluhan dari pasien terkait dengan sikap tenaga medis yang belum humanis, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi manajemen RSUD Sidoarjo untuk terus membenahi.

Apalagi saat ini akreditasi layanan RSUD Sidoarjo telah meningkat,--dari kelas B menjadi kelas A. Peningkatan kelas  RSUD Sdoarjo ini ditandai dengan penyerahan sertifikat akreditasi layanan kelas A oleh  Dirjen Yankes Kemenkes RI dr. Azhar Jaya SH, SKM, MARS, kepada Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP, di Bale Bumi Mojopahit Gedung Dialisis RSUD Sidoarjo, pada Senin (13/11) siang. Dengan predikat kelas A tersebut pelayanan kesehatan RSUD Sidoarjo sudah sejajar dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Gus Muhdlor,--sapaan Bupati Sidoarjo mengatakan perubahan tersebut seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Semakin banyak layanan unggulan bagi pasien. Termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan alat kedokteran yang lebih lengkap.

"Semoga dengan perubahan RSUD Sidoarjo dari kelas B menjadi kelas A ini menjadi tonggak awal pelayanan kesehatan di Sidoarjo bukan hanya dari kuantitas tapi kualitas yang juga diperhatikan," ucapnya.

Ditambahkan bahwa keberadaan RSUD Sidoarjo menjadi satu kebanggaan bersama. Tidak hanya bagi pemerintah Kabupaten Sidoarjo namun juga warga Sidoarjo. Pasalnya menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Timur bahkan di Indonesia yang memiliki rumah sakit kelas A. Saat ini beberapa rumah sakit kelas A di Jawa Timur masih di miliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Diantaranya RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang serta RSPAL dr. Ramelan Surabaya milik TNI AL.

"Ini menjadi kebanggaan bagi kita semua, kita juga berencana membentuk holding rumah sakit, rencana itu sudah kita ajukan dan masih proses, dan ini mungkin juga menjadi yang pertama bagi kabupaten yang menerapkan sistem holding pada rumah sakitnya, nantinya seluruh rumah sakit yang kita miliki menjadi satu manajemen sehingga quality control, quality assurance dan lain sebagianya menjadi satu,"ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan/Yankes Kemenkes RI dr. Azhar Jaya mengatakan berubah menjadi rumah sakit tipe A tidaklah mudah. Banyak penilaian yang dilakukan lembaganya. Mulai dari SDM nya, peralatannya sampai manajemennya.  "Menjadi rumah sakit tipe A itu tidak mudah, semua harus kami nilai karena kami harus pastikan bahwa rumah sakit ini bisa menjadi rujukan tertinggi di Indonesia rumah sakit tipe A," ucapnya.

Sedangkan, Plt. Direktur RSUD Sidoarjo dr. Syamsu Rahmadi Sp.S, M.Kes mengatakan perjalanan RSUD Sidoarjo menuju kelas A dimulai sejak awal tahun 2022 lalu. Januari tahun lalu dimulai menyusun tim percepatan pengajuan kelas A. Berlanjut penyusunan program kerja tim pendampingan.

Setelah itu pelatihan persiapan menuju kelas A dan pravisitasi pertama dibulan Juli 2022. Kemudian dilanjutkan Rakor progres persiapan kenaikan kelas A sekaligus pravisitasi kedua oleh Kemenkes pada bulan Januari, Maret dan Mei tahun 2023. Pada September 2023, visitasi kenaikan kelas A RSUD Sidoarjo dilakukan. "September kemarin kita di visitasi dan ending nya acara penyerahan sertifikat  peningkatan layanan kelas A ini,”  ujarnya. (*/dil/ful).