Ribuan Pedagang Ditarik Rp1,2 Juta untuk Boyongan ke Pasar Induk Among Tani

May 2, 2024 - 15:18
Ribuan Pedagang Ditarik Rp1,2 Juta untuk Boyongan ke Pasar Induk Among Tani
Area dalam Stadion Gelora Brantas Kota Batu dijadikan tempat penampunga ribuan pedagang pasar pagi. Dijadwalkan ribuan pedagang itu akan dipindahkan ke Pasar Induk Among Tani pada 6 Mei nanti

 

NUSADAILY.COM–KOTA BATU– Pemkot Batu menjadwalkan pemindahan ribuan pedagang pasar pagi ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu pada 6 Mei nanti. Tercatat ada sebanyak 1.057 pedagang pasar pagi yang sudah terverifikasi. Nantinya para pedagang tersebut berjualan menggunakan lincak ukuran 1,8 meter persegi. Jam operasionalnya dibatasi mulai pukul 10 malam hingga 7 pagi.

 

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi, Rubiyanto menuturkan, setiap pedagang dikenakan biaya Rp1,2 juta untuk pembayaran lincak berbahan galvanis yang dapat dibongkar pasang. Penyediaan lincak tersebut merupakan bagian dari persiapan pemindahan ribuan pedagang ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu.

 

Ia mengatakan, tidak sepenuhnya pedagang melunasi pembayaran lincak kepada pihak vendor. Sementara, ada beberapa pedagang yang sudah melunasi ke pihak vendor melalui ketua kelompok pedagang. Namun, dirinya tak tahu secara pasti jumlah pedagang yang sudah membayar lunas. Serta dirinya menuturkan, jika sudah diproses oleh pihak vendor, meski begitu dirinya masih belum mengetahui sampai mana proses pembuatan lincak.

 

"Saya diminta mewakili pedagang yang belum membayar agar diberi keringanan waktu. Maka dibuat kesepakatan antara pihak vendor dan pedagang," kata Rubiyanto.

 

Sementara, Rubiyanto enggan berkomentar terlalu panjang saat ditanya terkait pemindahan pedagang yang dijadwalkan pada 6 Mei nanti. Karena hingga saat ini, pihak paguyuban belum menerima pemberitahuan secara resmi dari Diskumdag Batu. Justru, kabar itu didapatnya dari pemberitaan media massa..

 

"Dalam hal ini saya tidak berani berkomentar macam-macam. Karena harus ada dasar yang jelas dari dinas untuk disampaikan kepada pedagang," ucapnya.

 

Dia menambahkan, ketika nantinya sudah berpindah ke Pasar Induk Among Tani, pihaknya siap menaati sesuai aturan pemerintah. Salah satunya, siap membongkar lincak-lincak yang digunakan berdagang mulai malam hingga pagi hari.

 

Lebih lanjut, Rubiyanto juga menyatakan, jika para pedagang siap boyongan ke Pasar Induk Among Tani kapanpun. Sebelumnya pihaknya juga sudah melakukan 'wiwitan' atau perhitungan perpindahan di hari baik pada malam 29 bulan Ramadan lalu.

 

"Apabila secara personal pedagang punya niatan sendiri silahkan. Tergantung kesepakatan masing-masing antar pedagang. Dalam hal ini, saya selaku ketua selalu mengedepankan asas musyawarah mufakat," katanya.

 

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Kota Batu, Agus Suyadi menyampaikan, setelah dipindahkan ke kawasan Pasar Induk Among Tani Kota Batu, para pedagang PKL pagi akan menempati halaman parkir belakang pasar. Setelah waktu berdagang mereka usai, lincak akan dibongkar dan dimasukkan ke dalam gudang pasar.

 

"Kebutuhan gudang akan kami lihat dulu. Saat ini sudah ada di sisi barat pasar. Nanti mungkin akan dibuatkan lagi di sisi timur. Tentunya dengan melihat kebutuhan. Mungkin akan disiapkan dua gudang, karena jika hanya satu gudang akan memakan waktu lama," terangnya.

 

Saat menempati kawasan Pasar Induk Among Tani, pedagang PKL pagi juga akan di bagi sesuai masing-masing zona. Mulai dari zona basah hingga zona kering. Sistem zonasi ini dilakukan sesuai standarisasi dari kementerian terkait.

 

"Di pasar pagi ini jualannya lengkap. Maka juga harus diterapkan sistem zonasi. Melalui sistem ini, juga akan mempermudah proses pembersihan sampah sisa pedagang," ujarnya.

 

Sebelumnya, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, jam operasional pedagang akan dimulai pada pukul 22.00 WIB hingga 07.00 WIB. Diharapkan pedagang bisa menaati peraturan dan kesepakatan waktu yang telah ditentukan, sehingga tidak mengganggu aktivitas Pasar Among Tani di siang harinya.

 

"Akan ada sanksi sesuai yang telah disepakati, jika pedagang tidak menaati peraturan yang berlaku di Pasar Induk Among Tani. Tujuannya adalah untuk kenyamanan bersama semua yang beraktivitas di Pasar Induk Among Tani. Baik pedagang maupun pembeli masyarakat Kota Batu maupun wisatawan," katanya. (oer/wan)