Relawan Indonesia Mengaku Tidak Takut Serangan Israel ke Khan Younis

Suara ledakan terdengar terus-menerus di Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza. Sekitar 1.200 pengungsi tinggal di sebuah sekolah di kota tersebut. Mereka dipaksa untuk tetap bertahan di dalam rumah dan mencoba terus hidup.

Dec 7, 2023 - 06:22
Relawan Indonesia Mengaku Tidak Takut Serangan Israel ke Khan Younis

NUSADAILY.COM - KHAN YOUNIS - Suara ledakan terdengar terus-menerus di Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza. Sekitar 1.200 pengungsi tinggal di sebuah sekolah di kota tersebut. Mereka dipaksa untuk tetap bertahan di dalam rumah dan mencoba terus hidup.
 

"Hanya itu yang bisa kami lakukan," kata relawan Indonesia, Fikri Rofiul Haq kepada Al Jazeera, Rabu, 6 Desember 2023 melalui medcom.id.
 
Fikri dan dua relawan Indonesia lainnya, Farid Zanzabil Al Ayubi dan Reza Aldilla Kurniawan mengevakuasi diri ke Khan Younis usai Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara diserang Israel. Saat ini, katanya, bahaya selalu hadir ketika pasukan Israel bergerak menuju pusat kota di Gaza selatan.

 

"Kami bisa mendengar serangan itu dengan sangat jelas di sekitar kami," katanya.
 
"Dekat atau jauh, mereka selalu ada di sini," lanjut dia.


“Tidak ada ruang bawah tanah di sekolah. Saat kami mendengar bom dijatuhkan, kami hanya diam di kamar,” katanya, mengacu pada dirinya dan dua relawan Indonesia lainnya yang berlindung di sekolah bersama pengungsi lainnya."
 
"Saya takut, saya hanya manusia. Tapi lama kelamaan ketakutan itu hilang," tambah Fikri.
 
Farid dilaporkan akan dipulangkan ke Indonesia. Namun, ia belum bisa keluar karena masih menunggu proses evakuasi untuk bisa menuju Rafah, Mesir.
 
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, ketiganya berada di Rumah Sakit Eropa di Gaza Selatan.
 
Ditanya terkait kelanjutan proses evakuasi, Judha mengatakan, Farid masih di Gaza. "Belum (bisa keluar Gaza), karena perbatasan Rafah masih tutup untuk arus keluar warga asing," ujarnya.
 
Setidaknya 16.248 warga Palestina tewas dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
 
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi Israel.(*)