Putri Gus Dur Alissa Wahid Sedih, Tsamara Bela Gibran di Debat Cawapres

"Sedih saya baca twit ini. Masa mba @TsamaraDKI tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan?" kata Alissa melalui akun X @AlissaWahid, Minggu (21/1).

Jan 22, 2024 - 06:08
Putri Gus Dur Alissa Wahid Sedih, Tsamara Bela Gibran di Debat Cawapres

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Wahid alias Alissa Wahid mengaku sedih karena Tsamara Amany membela cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di Debat Cawapres.

Alissa menilai apa yang dilakukan Gibran bukan sikap kritis. Dia mempertanyakan pengetahuan Tsamara tentang sikap kritis.

"Sedih saya baca twit ini. Masa mba @TsamaraDKI tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan?" kata Alissa melalui akun X @AlissaWahid, Minggu (21/1).

Pernyataan itu merespons cuitan Tsamara soal aksi Gibran di debat. Dia bertanya alasan anak muda selalu dianggap tidak sopan saat bersikap kritis.

"Mengapa kalau anak muda yang keras dan kritis selalu dianggap tidak sopan? Tetapi jika yang melakukan itu adalah orang tua ke anak muda selalu dianggap biasa saja, dan kita sebagai anak muda diminta menerima seolah itu sesuatu yang biasa saja. Apakah ini tidak standar ganda?" cuit Tsamara.

Sebelumnya, dua cawapres mengkritik etika Gibran dalam debat. Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar menyindir Gibran yang sengaja bertanya tentang istilah-istilah asing.

"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, singkatan. Kita levelnya adalah policy dan kebijakan," ucap Cak Imin.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Cawapres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu malam (21/1).

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD saling beradu gagasan dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Debat dipandu oleh dua moderator perempuan, yakni Retno Pinasti dan Zilvia Iskandar.

Yenny Wahid Kritik Gibran

Sementara, Dewan Pembina Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid mengkritik sejumlah gimik yang ditunjukkan Gibran Rakabuming dalam debat cawapres kedua, Minggu (21/1) malam.

Yenny menilai sejumlah gimik Gibran dalam debat keempat pilpres tersebut terkesan melecehkan. Menurut dia, gimik-gimik tersebut mestinya tak perlu dilakukan.

"Ya itu kan kesannya melecehkan sekali. Menurut saya itu debat, dan enggak perlu seperti itu," kata Yenny usai acara debat di JCC, Ssnayan, Jakarta.

Dia menilai para kandidat capres dan cawapres mestinya bisa saling menunjukkan rasa hormat dalam debat.

Sebab, mereka semua adalah para tokoh uang dianggap layak sebagai para calon pemimpin.

Menurut Yenny, gimik saling menjatuhkan dalam debat hanya mencontohkan etika politik buruk terutama bagi anak muda.

Dia mengaku tak ingin aksi saling menjatuhkan justru memberikan contoh bahwa anak muda tak lagi memiliki rasa hormat.

"Anak muda tidak punya etika. Justru, mereka yang merasa mewakili anak muda justru harus menunjukkan bahwa anak muda itu punya etika, anak muda itu bisa mengekspresikan dirinya dengan penuh hormat kepada orang lain," kata Yenny.

Gibran dan Mahfud sempat terlibat aksi saling sindir saat sesi tanya jawab dalam debat.

Salah satunya saat Gibran melontarkan pertanyaan tentang greenflation, istilah yang merujuk pada kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau.

Pertanyaan itu mendapat respons miring dari Mahfud karena menganggap Gibran hanya memberi pertanyaan menjebak.

Putra Presiden Jokowi itu kemudian menyebut Mahfud tersinggung dengan caranya bertanya. Menurut Gibran, pertanyaan receh seharusnya mudah dijawab oleh Mahfud.

"Sepertinya Prof. Mahfud agar ngambek kalau diberikan pertanyaan agak sulit dikomentari pertanyaan receh. Kalau receh ya dijawab," ucap Gibran ke Mahfud.

Mahfud pun enggan merespons lebih lanjut pertanyaan Gibran. Menurut dia, pertanyaan Gibran terlalu receh dan hanya ingin menjatuhkan.(han)