PTPN4 Ajamu 1 Salurkan CSR di Desa Bagan Bilah, Biaya Pembelian Material Diduga Kuat "Disunat"

Sep 4, 2023 - 23:03
PTPN4 Ajamu 1 Salurkan CSR di Desa Bagan Bilah, Biaya Pembelian Material Diduga Kuat "Disunat"

NUSADAILY.COM – LABUHANBATU - Sebagai perusahaan yang mematuhi UU Nomor 40 Tahun 2007 ( UU PT) dan peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2012tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas, PTPn4 Ajamu 1 yang berlokasi di Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu - Sumatera Utara belum lama ini menyalurkan dana CSR ke Desa Bagan Bilah, Kecamatan Panai Tengah.

 

Penyaluran CSR (Cosial Respon Cibilty) yang disalurkan ke desa itu bukan berbentuk materi, melainkan pengerjaan infrastruktur berupa pengerasan jalan dengan menggunakan material batu petrun hitam.

 

Di lokasi pengerjaan tepatnya di Dusun 4 Desa Bagan Bilah, terpampang plank dari pihak perusahaan PTPN 4 yang bertuliskan "Objek Pekerjaan Peningkatan Penimbunan Jalan, Panjang 470 x 4 x 0,1 Meter. Sesuai SPPBJ/NOOD/2023/2451 CSR Unit Kebun Ajamu.

 

Mirisnya, pengerjaan penimbunan jalan tersebut tidak sesuai dengan apa yang tertulis di plank informasi yang dibuat oleh pihak Perusahaan Perkebunan PTPN 4.

 

Hasil investigasi awak media ini dengan awak media lainnya di lapangan,  pengerjaan infrastruktur lewat CSR perusahaan BUMN itu hanya panjangnya saja yang sesuai tertulis di plank.

 

Sedangkan lebarnya tidak mencapai 4 meter. Parahnya lagi, ketebalan penimbunan yang tertulis 0,1 meter atau 10 Centi Meter, ternyata ketebalannya hanya berkisar sekira 0,5 meter atau 5 Centi Meter.

 

Ketidaksesuaian pengerjaan dengan informasi yang tertulis di plank, warga mengaku kecewa dan menduga kuat anggaran pembelian material disunat.

 

SDM PTPN 4 Ajamu 1 Fander Manalu SH, dikonfirmasi awak media ini via seluler mengatakan, pengerjaan infrastruktur lewat CSR itu dikerjakan oleh vendor yang ditunjuk dari Medan.

 

Namun kemungkinan lanjutnya, vendor menyerahkan kepada pihak lain untuk melakukan pengerjaan dan pembelian material untuk penimbunan jalan tersebut.

 

"Mungkin begitu bang, kan gak mungkin vendor yang mencari alat kerja atau belanja material. Biasanya begitu bang,"ujarnya dan mengaku pihak perusahaan hanya melakukan pengawasan.

 

Disinggung tentang ada warga yang komplain karena pengerjaan tidak sesuai yang tertulis di plank, Fander menyarankan agar menghubungi Irwan Sagala aparat Desa Bagan Bilah.

 

"Hubungi atau jumpai saja Irwan Sagala bang, dia aparat desa itu tapi dibagikan teknis entah bagian apa saya kurang tahu, tetapi dari pihak desa juga melakukan pengawasan pengerjaan itu,"sebutnya seraya ia mengaku sudah terlalu aktif karena sudah masuk masa pensiun.

 

Irwan Sagala yang bekerja sebagai staf di Kantor Desa Bagan Bilah namun ramai disebut - sebut sebagai tangan kanan kepala desa, dikonfirmasi via WhatsApp Messenger App apa perannya dalam pelaksanaan CSR tersebut, apakah sebagai penyedia material atau sebagai perpanjangan tangan vendor Irwan menampik hal itu.

 

"Peran kita tidak ada sama sekali dalam pengerjaan CSR.  Dan tidak juga perpanjangan tangan Vendor.  Terimakasih," balas Irwan singkat.

 

Sementara, Kepala Desa Bagan Bilah Suryadi SE, dihubungi awak media ini via seluler guna dikonfirmasi tidak berkenan mengangkat panggilan. (jok/wan).