Presiden Mesir Raih 90 Persen Suara dalam Pemilu

Abdel Fattah al-Sisi berhasil menang telak dan meraih masa jabatan periode ketiga sebagai presiden Mesir melalui pemilihan umum terbaru di negara tersebut, di mana petahana tidak menghadapi lawan-lawan yang serius. Sisi menyebut pemilu Mesir kali ini sebagai wujud penolakan warga terhadap "perang tidak manusiawi" di wilayah tetangga, Gaza.

Dec 20, 2023 - 06:06
Presiden Mesir Raih 90 Persen Suara dalam Pemilu

NUSADAILY.COM – KAIRO - Abdel Fattah al-Sisi berhasil menang telak dan meraih masa jabatan periode ketiga sebagai presiden Mesir melalui pemilihan umum terbaru di negara tersebut, di mana petahana tidak menghadapi lawan-lawan yang serius. Sisi menyebut pemilu Mesir kali ini sebagai wujud penolakan warga terhadap "perang tidak manusiawi" di wilayah tetangga, Gaza.

 

Dilansir dari medcom.com, pemilu terbaru di Mesir, di mana Sisi memperoleh hampir 90 persen suara menurut Otoritas Pemilu Nasional, diadakan di saat negara tersebut sedang berjuang mengatasi krisis ekonomi dan dampak dari perang antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza.

 

Dalam pemilu kali ini, sebagian warga Mesir mengaku tak peduli karena merasa hasil pemungutan suaranya sudah hampir dipastikan didominasi Sisi.

 

Mengutip dari Times Live, Selasa, 19 Desember 2023, pemerintah dan media domestik Mesir berusaha keras meningkatkan jumlah partisipasi pemilih, yang menurut otoritas pemilu telah mencapai 66,8% – jauh di atas 41% yang tercatat pada pemilu presiden sebelumnya di tahun 2018.

 

Beberapa pemilih mengatakan konflik di Gaza telah mendorong mereka untuk memilih Sisi, yang telah lama menampilkan dirinya sebagai benteng stabilitas di kawasan yang bergejolak – sebuah argumen yang juga terbukti efektif karena sekutu-sekutu Teluk dan Barat memberikan dukungan finansial kepada Kairo.

 

"Rakyat Mesir memilih bukan hanya untuk memilih presiden mereka menuju masa jabatan berikutnya, tapi demi menyatakan penolakan terhadap perang tidak manusiawi (di Gaza) kepada seluruh dunia," kata Sisi dalam pidatonya setelah hasil pemilu diumumkan.

 

Ia menggambarkan perang antara Israel dan Hamas sebagai tantangan utama Mesir.

 

Pengeboman besar-besaran dan invasi Israel ke Jalur Gaza, setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, telah meratakan sebagian besar daerah kantong terpeung tersebut. Serangan Israel menyebabkan sebagian besar penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal.

 

Mengantisipasi gelombang pengungsian, Mesir mengatakan tidak akan mengizinkan eksodus warga Gaza.(*)