Presiden Ekuador sebut Sedang Lawan Geng Narkoba

Presiden Ekuador Daniel Noboa mengatakan negaranya sedang 'berperang' dengan geng narkoba yang menyandera sipir penjara, di tengah meningkatnya kekerasan yang menyebabkan orang-orang bersenjata mengambil alih siaran langsung TV dan ledakan di beberapa kota. Pihaknya menegaskan tidak akan menyerah.

Jan 11, 2024 - 10:49
Presiden Ekuador sebut Sedang Lawan Geng Narkoba

NUSADAILY.COM- JAKARTA - Presiden Ekuador Daniel Noboa mengatakan negaranya sedang 'berperang' dengan geng narkoba yang menyandera sipir penjara, di tengah meningkatnya kekerasan yang menyebabkan orang-orang bersenjata mengambil alih siaran langsung TV dan ledakan di beberapa kota. Pihaknya menegaskan tidak akan menyerah.

 

Dilansir Reuters melalui detik.com, Kamis (11/1/2024), Noboa menyebut 22 geng sebagai organisasi teroris, dan menjadikannya sebagai target militer resmi. Noboa yang menjabat sebagai Presiden pada bulan November 2023 itu berjanji untuk mengatasi masalah keamanan yang semakin meningkat yang disebabkan oleh meningkatnya geng penyelundup narkoba yang mengangkut kokain melalui Ekuador.

 

"Kami sedang berperang dan kami tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini," kata Noboa kepada stasiun radio Canela Radio pada hari Rabu. Dia memperkirakan sekitar 20.000 anggota geng kriminal aktif di Ekuador.

 

Sejumlah jalan di ibu kota Quito dan kota pelabuhan Guayaquil lebih sepi dari biasanya pada hari Rabu. Sejumlah pertokoan bisnis tutup atau bekerja dari jarak jauh, dan sekolah-sekolah tutup.

 

Penyanderaan lebih dari 130 penjaga dan staf penjara, yang dimulai pada Senin dini hari, dan kaburnya pemimpin geng Los Choneros Adolfo Macias dari penjara pada akhir pekan mendorong Noboa untuk mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari.

 

Dia memperketat keputusan tersebut pada hari Selasa setelah serangkaian ledakan di seluruh negeri dan pengambilalihan stasiun televisi TC oleh orang-orang bersenjata mengenakan balaclava yang mengudara secara langsung.

 

Noboa mengatakan pihaknya melakukan segala upaya untuk menyelamatkan para sandera penjara.

 

"Sekitar 329 orang, sebagian besar anggota geng seperti Los Choneros, Los Lobos dan Los Tiguerones telah ditangkap sejak keadaan darurat dimulai," kata Komandan Angkatan Bersenjata Jaime Vela pada konferensi pers pada Rabu malam.

 

"Tidak ada sandera yang dibunuh," tambah Vela, menanggapi pertanyaan tentang video mengerikan yang beredar di media sosial yang menunjukkan staf penjara menjadi sasaran kekerasan ekstrem, termasuk ditembak dan digantung.

 

Sementara Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian video tersebut.(*)