NasDem Sumut Minta Denny JA Tak 'Ngeles' soal Survei Anies 5 Persen dengan Sindiran Lebay

Menurut Iskandar, survei merupakan produk ilmiah yang rasional, empiris dan sistematis sehingga harus dijawab dan dibuktikan dengan ilmiah yaitu membuka data seperti data responden, jumlah serta sebaran respoden dan penerapan metodologinya.

Oct 15, 2023 - 15:26
NasDem Sumut Minta Denny JA Tak 'Ngeles' soal Survei Anies 5 Persen dengan Sindiran Lebay

NUSADAILY.COM – MEDAN – Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara (Sumut) Iskandar menyesalkan pernyataan Denny JA yang menyebut NasDem berlebihan alias lebay karena melayangkan somasi terhadap survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang merilis elektabilitas Anies Baswedan cuma 5 persen di Sumut.

"Denny seharusnya fokus menjawab somasi karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat khususnya pendukung Anies Baswedan dan membuka sumber dananya. Setiap lembaga survei yang kredibel harusnya menggunakan ilmu survei bukan ilmu sihir," kata Iskandar, Kamis (12/10).

Menurut Iskandar, survei merupakan produk ilmiah yang rasional, empiris dan sistematis sehingga harus dijawab dan dibuktikan dengan ilmiah yaitu membuka data seperti data responden, jumlah serta sebaran respoden dan penerapan metodologinya.

"Karena produk ilmiah tidak boleh mengada-ada harus presisi dengan range margin of error sesuai kaidah survei. Jadi seharusnya Denny JA menjawab somasi NasDem dengan data bukan dengan kata-kata alias ngeles," tegasnya.

Dia curiga LSI Denny memiliki hasil dengan margin of error besar dan tidak sesuai kaidah survei. Seharusnya, kata dia, hasil survei tersebut jangan dipublikasikan secara terbuka kepada umum karena akan membentuk opini publik yang menyesatkan.

"Sebagai surveyor senior sangat memprihatinkan jika Denny JA tak paham soal risiko dan dampak yang terjadi di tengah masyarakat jika survei yang dirilis itu masih meragukan dan diduga teridentifikasi merupakan pembohongan publik atau hoaks," terangnya.

Karena itu, Iskandar meminta Denny JA fokus segera menjawab somasi yang telah dilayangkan sebelum tenggat waktu 7 hari karena pihaknya sedang mempersiapkan langkah hukum yang akan ditempuh.

"Seharusnya ada rasa tanggung jawab lembaga survei terhadap produk ilmiah yang dihasilkan apalagi telah dirilis kepada masyarakat luas," paparnya.

Diketahui, Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumut melayangkan Somasi ke Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Mereka tak terima dengan hasil survei LSI Denny JA yang menyatakan elektabilitas Anies Rasyid Baswedan hanya 5 persen.

Dari hasil survei LSI Denny JA menyebutkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden Anies Baswedan di Sumut hanya 5 persen. Sedangkan dua rivalnya yakni Ganjar Pranowo memperoleh 65 persen, Prabowo Subianto 30 persen. 

Sebelumnya, Denny JA menyebut Partai NasDem lebai karena melayangkan somasi terhadi survei LSI Denny JA yang menyebut elektabilitas Anies Baswedan cuma 5 persen di Sumut

Denny berharap hasil survei dibantah dengan hasil survei lainnya. Ia menilai tak seharusnya hasil penelitian dilawan dengan proses hukum.

"Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri, sebagai, ucapan anak gaul sekarang, 'Lebai banget sih elu ini,'," kata Denny melalui keterangan tertulis, Rabu (11/10).

Denny mengaku sudah terbiasa menghadapi hal seperti ini. Dia berkata pihak yang disebut unggul akan memuji survei. Sebaliknya, pihak yang sedang tertinggal akan menuduh survei diatur dalam politik tingkat tinggi.

Dia menyarankan semua pihak untuk menghadapi Pilpres 2024 dengan santai. Menurut Denny, semua pihak bisa mengecek kredibilitas survei dari tiga hal.(han)