Musim Liburan Tiba, Ketegangan Antar Pedagang Pasar Wisata Cheng Hoo Meningkat
NUSADAILY.COM - PASURUAN - Musim liburan sekolah menjadi momentum bagi pelaku usaha di Pasar Wisata Cheng Hoo merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Sepanjanh hari, kawasan yang menjadi wisata transit selalu dipenuhi wisatawan dari berbagai daerah.
Namun ketegangan antar dua kelompok, pedagang kios dan pedagang kaki lima (PKL) makin meningkat. Ini karena paguyuban pedagang kembali meminta Pemkab Pasuruan mendesak pengusiran PKL dari kawasan wisata tersebut.
Mereka mendatangi DPRD Kabupaten Pasuruan untuk menyampaikan aspirasinya.
Atas desakan tersebut, kalangan PKL bereaksi dan menentang wacana penggusuran dari kawasan wisata Cheng Hoo. Mereka mengingatkan, bahwa pada akhir Desember 2022 lalu, Bupati Pasuruan telah menjamin tiadanya penggusuran PKL.
"Bupati Pasuruan sudah menjamin tidak akan ada penggusuran PKL di Pasar Wisata Cheng Hoo. Justru Pemkab Pasuruan akan merevitalisasi dan melakukan penataan agar menjadi lebih baik," kata Ketua DPRD Kabupaten, Sudiono Fauzan saat menemui kelompok PKL Pasar Wisata Cheng Hoo.
Kuasa hukum PKL Pasar Wisata Cheng Hoo, Lujeng Sudarto, menyatakan bahwa keberadaan para PKL tak merugikan negara. Mereka hanya mencari nafkah dengan menjajakan barang dagangannya.
"Jika para PKL dibubarkan kami akan melakukan perlawanan hukum. Kami juga meminta kepada Pemkab Pasuruan agar melakukan perbaikan di kawasan pasar wisata Cheng Hoo Pandaan," kata Lujeng.
Sedianya, rencana revitalisasi kawasan pasar wisata Cheng Hoo akan dilakukan tahun 2023. Pemkab Pasuruan telah mengalokasikan anggaran Rp 1,5 miliar. Namun rencana tersebut gagal diwujudkan seiring masa transisi dan peralihan kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan. (oni)
