Mirip Nasib Jakarta, Sejumlah Kota di AS Terancam Tenggelam pada 2050

Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengeluarkan hasil studi yang menyebut sejumlah kota wilayah rendah pinggir laut di AS terancam tenggelam. Pasalnya, peningkatan permukaan air laut ternyata lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Dec 3, 2022 - 10:00
Mirip Nasib Jakarta, Sejumlah Kota di AS Terancam Tenggelam pada 2050
Ilustrasi. Sejumlah kota di AS terancam tenggelam karena perubahan iklim. (Foto: SAFIR MAKKI)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengeluarkan hasil studi yang menyebut sejumlah kota wilayah rendah pinggir laut di AS terancam tenggelam. Pasalnya, peningkatan permukaan air laut ternyata lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Melansir Live Science, NASA menganalisis lewat observasi satelit selama tiga dekade. Hasilnya, pada 2050, permukaan air laut di pinggir pantai AS bisa meningkat sebesar 30 cm di atas garis yang ada saat ini.

Pantai di daerah teluk dan tenggara menjadi yang paling parah terdampak. Wilayah-wilayah tersebut juga akan mengalami peningkatan badai dan banjir bandang di masa depan.

Hasil studi ini mendukung skenario yang lebih dahulu dikeluarkan pada Februari lalu oleh berbagai laporan teknis peningkatan air laut.

Laporan itu menunjukkan "peningkatan level air laut signifikan" akan terjadi di pantai-pantai AS dalam 30 tahun ke depan dengan rincian prediksi 25-35 cm peningkatan rata-rata untuk pantai timur, 35-45 cm untuk pantai teluk, dan 10-20 untuk pantai barat.

BACA JUGA : Sembilan Terluka dalam Kebakaran di USS Abraham Lincoln

Studi NASA sendiri dibangun berdasarkan metode yang telah digunakan sebelumnya oleh laporan tersebut. Studi itu juga dikepalai oleh tim ahli dan ilmuwan yang berbasis di Jet Propulsion Laboratory di California.

Studi ini, mengutip halaman resmi NASA, lalu mengumpulkan pengukuran permukaan air laut dan menghubungkannya dengan pengukur pasang air laut dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang perekamannya mencakup 100 tahun ke belakang.

Karena itulah, NASA percaya diri menyatakan pembacaan satelit mereka tidak anomali dan didukung oleh penemuan di lapangan.

Di sisi lain, Jonathan Overpeck, ilmuwan iklim dari University of Michigan mengakui hasil riset NASA ini patut dikhawatirkan.

"Penemuan NASA terlihat kukuh dan itu tidak mengejutkan. Kita tahu peningkatan permukaan air laut semakin cepat dan kita tahu alasannya," kata Overpeck.

"Lebih dan lebih banyak es di kutub mencair dan itu inilah penyebab pelebaran samudra karena mereka menghangat. Sudah jelas, peningkatan air laut akan semakin memburuk jika kita membiarkan perubahan iklim berlanjut," katanya menambahkan.

Hal serupa dinyatakan David Holland, ilmuwan iklim dan profesor matematika dari New York University. Menurutnya, kualitas data dari NASA "menakjubkan sehingga penemuan ini bisa dipercaya," kata Holland.

BACA JUGA : Waduh! Covid-19 Menyerang Lansia di Amerika Serikat

"Studi ini menunjukkan bahwa permukaan laut global sedang meningkat dan lebih dari itu, peningkatannya semakin cepat. Proyeksi peningkatan di pantai teluk ada di sekitar 1 kaki pada 2050 dan itu luar biasa. Itu bisa membuat topan badai meningkat bahkan lebih buruk," ujarnya.

Mirip Jakarta

Hasil studi NASA terhadap sejumlah kota di AS ini mirip dengan hasil penelitian terhadap kondisi Jakarta. Menurut sejumlah pakar dalam negeri hal itu bisa terjadi akibat penurunan muka tanah yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang tak terkendali, serta perubahan iklim.

Selain itu, faktor kenaikan muka air laut juga diperkirakan bisa memicu sebagian wilayah Jakarta tenggelam pada 2050.

Menurut peta prediksi yang diunggah di situs Climate Central, wilayah Jakarta yang diperkirakan akan tenggelam meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Wilayah Jakarta yang diperkirakan tenggelam pada 2050 mendatang itu terbentang dari Pantai Indah Kapuk, Ancol, Kalideres, Harmoni, Gambir, Kemayoran, Sunter, Kelapa Gading, Cilincing, Pulogadung hingga Cakung.

BACA JUGA : Lebih dari 1 Juta Orang di AS Terbunuh Oleh Senjata dalam...

Senada, Presiden AS Joe Biden, mengungkapkan, berdasarkan data Pentagon, sepuluh tahun lagi Indonesia bisa jadi mesti pindah ibu kota karena faktor kenaikan air laut.

"Jika nyatanya permukaan laut naik 2,5 kaki (76,2 cm) lagi, jutaan orang akan bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur," cetusnya, dalam pidato di acara National Counterterrorism Center Liberty Crossing Intelligence Campus McLean, Virginia, 27 Juli 2021, dikutip dari situs Gedung Putih.

"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksi [kenaikan air laut]-nya benar, bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" lanjut Biden.(lal)