Militer AS Klaim Telah Menemukan Balon Tak Dikenal di Hawaii
Apakah militer AS berpikir untuk menembak jatuh balon lagi? Menurut Jaringan Berita Politik AS, Kantor Berita Satelit Rusia, dan laporan media lainnya, militer AS menyatakan pada 1 Mei bahwa mereka menemukan benda tak berawak tak dikenal yang terbang di atas Hawaii pada 28 April, tetapi militer AS akhirnya memutuskan untuk tidak menembak jatuhnya.
NUSADAILY.COM - BEIJING - Apakah militer AS berpikir untuk menembak jatuh balon lagi? Menurut Jaringan Berita Politik AS, Kantor Berita Satelit Rusia, dan laporan media lainnya, militer AS menyatakan pada 1 Mei bahwa mereka menemukan benda tak berawak tak dikenal yang terbang di atas Hawaii pada 28 April, tetapi militer AS akhirnya memutuskan untuk tidak menembak jatuhnya.
Jaringan Berita Politik AS menyatakan bahwa juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan pada 1 Mei bahwa Departemen Pertahanan dan Administrasi Penerbangan Federal pertama kali menemukan objek tersebut pada 28 April.
Meski kepemilikan objek itu tidak jelas, tampaknya tidak berada di bawah kendali "aktor asing atau musuh," kata juru bicara itu. "Berdasarkan pengamatan ini, Menteri Pertahanan setuju dengan rekomendasi komandan militer bahwa tidak ada tindakan yang diperlukan terkait balon tersebut."
BACA JUGA : Pejabat AS Yakini Balon China yang Terbang Diatas Wilayahnya...
Laporan tersebut menyebutkan bahwa balon tak dikenal itu terbang di ketinggian 36.000 kaki (sekitar 10.000 meter), tidak melayang di atas situs pemerintah federal yang sensitif, dan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun di darat.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa pada tanggal 1 malam, balon tersebut tidak lagi terbang di atas Hawaii, juga tidak terbang di atas perairan teritorial AS.
Badan Satelit Rusia menyebutkan bahwa pada Februari tahun ini, militer AS menembak jatuh empat objek udara, termasuk balon China yang melewati AS dan dicegat di atas Samudera Atlantik. Washington bersikeras bahwa balon yang ditembak jatuh adalah balon "mata-mata", tetapi pernyataan ini tidak hanya dibantah dengan tegas oleh China, tetapi juga suara skeptis di Amerika Serikat.(mdr1/lal)
