Mencari Tahu ‘Siti Hawa’ Ibu Manusia Pertama Sejak Kapan Hidup di Muka Bumi Versi Pakar

Sementara, Hawa Mitokondria (Mitochondrial Eve) merupakan julukan buat nenek moyang bersama lewat garis keturunan ibu atau matrilineal (most recent common ancestor/MRCA).

Jun 30, 2023 - 14:51
Mencari Tahu ‘Siti Hawa’ Ibu Manusia Pertama Sejak Kapan Hidup di Muka Bumi Versi Pakar
Ilustrasi: Evolusi Manusia

NUSADAILY.COM – JAKARTA - 'Hawa' Mitokondria, yang disebut sebagai ibu dari semua manusia diperkirakan hidup 200 ribu tahun lalu. 

Namun demikian, para pakar sepakat dan menjelaskan temuan itu bukan berarti perempuan pertama di Bumi.

Dijelaskan, Mitokondria merupakan organ di dalam sel (organel) penghasil adenosin trifosfat (ATP) yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga.

Sementara, Hawa Mitokondria (Mitochondrial Eve) merupakan julukan buat nenek moyang bersama lewat garis keturunan ibu atau matrilineal (most recent common ancestor/MRCA).

Hal ini terkait dengan keberadaan DNA mitokondria (mtDNA) yang diturunkan ke anak tanpa kombinasi ulang.

Penelitian statistik yang dilakukan ahli di Rice University dan dimuat di jurnal Theoretical Population Biology mengungkap bahwa Hawa Mitokondria, nenek moyang dari semua manusia yang hidup, hidup sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Studi ini didasarkan pada perbandingan berdampingan dari 10 model genetik manusia yang masing-masing bertujuan untuk menentukan kapan 'Hawa' hidup.

Ini menggunakan seperangkat asumsi yang sangat berbeda tentang cara manusia bermigrasi, berkembang, dan menyebar ke seluruh Bumi.

"Temuan kami menggarisbawahi pentingnya memperhitungkan sifat acak dari proses populasi seperti pertumbuhan dan kepunahan," kata rekan penulis studi Marek Kimmel, profesor statistik di Rice University, dikutip dari ScienceDaily.

"Model deterministik klasik, termasuk beberapa yang sebelumnya telah diterapkan pada penanggalan Hawa mitokondria, tidak sepenuhnya memperhitungkan proses acak ini."

Pencarian Hawa mitokondria (mtEve) adalah contoh cara para ilmuwan menyelidiki masa lalu genetik untuk mempelajari lebih lanjut tentang mutasi, seleksi, dan proses genetik lain yang memainkan peran kunci dalam penyakit.

"Inilah mengapa kami tertarik pada pola variabilitas genetik secara umum," kata Kimmel. "Mereka sangat penting untuk pengobatan."

Teknik penelitian

Pencarian angka usia Hawa Mitokondria ini dilakukan dengan menggunakan perbandingan profil genetik darah pendonor yang diambil acak, dan digolongkan berdasarkan kemiripan dan perbedaan antara gen tertentu.

Penggunaan genom mitokondria untuk mengukur keterkaitan merupakan cara para ahli genetika untuk menyederhanakan tugas menemukan nenek moyang yang sama, yang hidup di masa lalu.

Hal itu digunakan lantaran semua genom manusia mengandung lebih dari 20 ribu gen dan membandingkan perbedaan di antara begitu banyak gen untuk kerabat jauh adalah hal rumit bahkan dengan superkomputer terbesar dan tercepat saat ini.

Namun, mitokondria punya genomnya sendiri. Selain mengandung 37 gen yang jarang berubah, mitokondria mengandung wilayah "hipervariabel", yang berubah cukup cepat untuk menyediakan jam molekuler yang dikalibrasi dengan waktu yang sebanding dengan usia umat manusia modern.

Lantaran setiap genom mitokondria setiap orang diwariskan dari ibunya, semua garis keturunan mitokondria berasal dari ibu.

Untuk menyimpulkan usia 'Hawa' mitokondria, para ilmuwan harus mengubah ukuran keterkaitan antara donor darah acak menjadi ukuran waktu.

"Anda harus menerjemahkan perbedaan antara urutan gen ke dalam bagaimana mereka berevolusi dalam waktu," kata salah satu penulis Krzysztof Cyran yang juga wakil kepala Institut Informatika di Silesian University of Technology di Gliwice, Polandia.

"Dan bagaimana mereka berevolusi dalam waktu bergantung pada model evolusi yang Anda gunakan. Jadi, misalnya, berapa laju mutasi genetik, dan apakah laju perubahan itu seragam dalam waktu? Dan bagaimana dengan proses hilangnya genetika secara acak? Varian, yang kita sebut penyimpangan genetik?" katanya lagi.

Salah tafsir

Melansir Smithsonian Magazine, istilah Hawa Mitokondria merujuk kepada DNA mitokondria, yakni kode genetik unik yang diwariskan dari satu betina makhluk ke betina lainnya.

Namun, istilah ini kerap disalahtafsirkan sebagai Hawa secara harfiah.

"Penggunaan istilah itu salah tafsir, mengingat bahwa penelitian itu tentang nenek moyang mitokondria paling baru dari semua manusia yang hidup. bukan tentang wanita manusia pertama yang pernah ada," kata Roger Bull, peneliti senior di the molecular biodiversity lab, Canadian Museum of Nature.

Para pakar percaya, pada satu titik di awal evolusi manusia, organisme sel tunggal yang menjadi leluhur tertua manusia berinteraksi dengan bakteria lainnya.

Pada akhirnya, kedua bakteria itu secara perlahan mengembangkan hubungan simbiotik yang terus berlangsung hingga hari ini. Bakteria itu kemudian menjadi mitokondria pertama.

Pada kenyataannya, Hawa Mitokondria bukanlah betina pertama dari suatu spesies, tetapi hanyalah betina terbaru yang secara historis menjadi nenek moyang yang dapat dilacak dari semua hewan yang hidup di suatu spesies.

"Jika pernah ada organisme yang harus dianggap sebagai Hawa Mitokondria, itu adalah sel tunggal kecil yang sederhana yang menelan sel tunggal yang lebih kecil untuk membuat tim biologis yang tak terkalahkan: nenek moyang dinosaurus, pohon, kupu-kupu, Donald Trump," seloroh Bull.(han)