Makam di Klaten Dicat Warna-warni Sambut Bulan Ramadan

Kompleks pemakaman hanya dipagari tembok setinggi sekitar satu meter. Terdapat sekitar 100 makam yang nisannya dicat warna-warni, merah, kuning, hijau, biru dan hitam.

Mar 22, 2023 - 06:00
Makam di Klaten Dicat Warna-warni Sambut Bulan Ramadan
Warga mengecat batu nisan di tempat pemakaman umum Jetis, Bakungan, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

NUSADAILY.COM – KLATEN - Warga RW 2 Dusun Jetis, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah mempunyai tradisi unik menyambut Sadranan. Tidak hanya ziarah kubur dan tirakatan, masyarakat juga mengecat nisan kubur dengan warna serupa pelangi.

Dilansir dari detikJateng, pantauan di lokasi, luas kompleks pemakaman di Dusun Jetis itu sekitar 250 meter. Makam itu berada di tengah permukiman padat penduduk di tepi jalan dusun.

Kompleks pemakaman hanya dipagari tembok setinggi sekitar satu meter. Terdapat sekitar 100 makam yang nisannya dicat warna-warni, merah, kuning, hijau, biru dan hitam.


Deretan kuburan warna pelangi itu dengan mudah bisa dilihat dari kejauhan. Di sisi selatan kompleks makam berdiri bangsal dengan gapura bersimbol Keraton Kasunanan Surakarta.

Sebagian warga sedang beristirahat usai membersihkan dan mengecat nisan. Warga lain memasang tratag untuk acara tirakatan di jalan depan makam.

Ketua RT 3 RW 2, Gigih Wahyu Arjuna mengatakan pengecatan kuburan tersebut sudah dilakukan sekitar 2-3 tahun lalu. Tujuannya agar bersih, ceria dan tidak mencekam suasananya.

"Dicat itu sudah sejak pandemi COVID-19, sekitar 2-3 tahun yang lalu. Agar meriah, bersih, peziarah nyaman, tidak serem, lebih ceria serta tidak mencekam," kata Gigih, Selasa (21/3/2023).

Menurut Gigih, pengecatan itu sudah sesuai kesepakatan warga dan ahli waris. Untuk cat seadanya dan tidak ditentukan warnanya.

"Warna seadanya. Ahli waris juga senang karena sudah dirawat dan makam menjadi bersih, yang ngecat serentak semua warga," kata Gigih.

Selain dicat, sambung Gigih, malamnya diadakan tirakatan di kompleks makam. Siangnya dilanjutkan dengan doa, zikir serta pengajian.

"Nanti malam tirakatan, besok pengajian. Ziarah biasanya mulai hari ini sampai besok masih ramai," ujar Gigih.

Ketua RW 2, Dono menceritakan pengecatan itu disponsori perangkat desa (ulu- ulu) dan warga bergotongroyong. Jumlah nisan sekitar 100 lebih.

"Biasanya dadakan, tidak terprogram. Tapi warga semua mendukung, makam jumlahnya 100 an," ujar Dono.(eky)