Korban Tewas Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 133 Orang, Tak Ada WNI

Serangan tersebut kemudian diklaim dilakukan oleh Islamic State Khorasan Province (ISKP), cabang ISIS di Afghanistan. KBRI Ungkap Belum Ada Indikasi WNI Jadi Korban Penembakan Moskow.

Mar 24, 2024 - 08:39
Korban Tewas Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 133 Orang, Tak Ada WNI

NUSADAILY.COM – MOSKOW - Korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di dekat kota Moskow, Rusia, bertambah menjadi 133 orang.

Sementara, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka. Kabar tersebut diungkapkan oleh penyelidik Rusia.

"Saat membersihkan puing-puing di gedung konser Crocus City Hall, jumlah korban tewas akibat serangan teroris meningkat menjadi 133 orang," kata Komite Investigasi RUsia, dilansir dari AFP, Sabtu (23/3).

"Operasi pencarian (korban lainnya) masih terus dilanjutkan," tambahnya.

Aksi serangan dan penembakan massal dilakukan oleh sejumlah orang yang mengenakan seragam di Crocus City Hall menjelang dimulainya sebuah konser rock, pada Jumat (22/3).

Mereka melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom pembakar. Gedung konser pun dibakar.

Serangan tersebut kemudian diklaim dilakukan oleh Islamic State Khorasan Province (ISKP), cabang ISIS di Afghanistan.

KBRI Ungkap Belum Ada Indikasi WNI Jadi Korban Penembakan Moskow.

Dalam sebuah video yang beredar, terlihat pelaku bersenjata melepaskan tembakan berulang kali ke arah orang-orang yang berteriak.

Rekaman video lainnya menunjukkan sejumlah orang tergeletak bersimbah darah di luar gedung konser.

Terekam pula saat para penyerang menembaki orang-orang di dalam ruangan konser.

Kremlin, istana kepresidenan Rusia, mengatakan empat pria yang diduga terlibat langsung dalam penembakan massal itu telah ditangkap di dekat perbatasan Ukraina.

"Dinas khusus dan lembaga penegak hukum di wilayah Bryansk, dekat perbatasan dengan Ukraina, menahan empat tersangka dari antara mereka yang melakukan serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus," kata Komite Investigasi Rusia, dikutip dari CNN.

Para pelaku itu disebut berniat untuk melintasi perbatasan Federasi Rusia dan Ukraina setelah serangan itu. Mereka disebut punya kontak di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun bersumpah akan melakukan pembalasan atas penembakan massal di gedung konser itu. Ia mengecam aksi itu sebagai "aksi teroris biadab".(han)