Korban Tewas Banjir Sumbar Terus Bertambah, Pemda Tetapkan Tanggap Darurat

"Ada 46 ribu jiwa warga dengan 10 ribu KK yang menjadi korban banjir bandang. Saat ini beberapa korban banjir bandang sudah ada yang kembali ke rumah. Sebelumnya mereka bertahan di lokasi-lokasi aman untuk mengungsi," katanya, Minggu (10/3).

Mar 11, 2024 - 11:56
Korban Tewas Banjir Sumbar Terus Bertambah, Pemda Tetapkan Tanggap Darurat

NUSADAILY.CO.ID – PADANG - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat, menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari.

Melansir Antara, tanggap darurat banjir Pesisir Selatan ini ditetapkan mulai 8 Maret 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pesisir Selatan Mawardi Roska mengatakan masa tanggap darurat selama 14 hari ditetapkan karena banjir bandang yang melanda Pessel terdampak terhadap puluhan ribu warga di 11 kecamatan.

"Ada 46 ribu jiwa warga dengan 10 ribu KK yang menjadi korban banjir bandang. Saat ini beberapa korban banjir bandang sudah ada yang kembali ke rumah. Sebelumnya mereka bertahan di lokasi-lokasi aman untuk mengungsi," katanya, Minggu (10/3).

Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban tewas imbas bencana ini mencapai 19 orang, dengan 7 lainnya masih dalam pencarian.

Mawardi melanjutkan Pemkab Pessel saat ini sedang berjuang untuk menyalurkan bantuan berupa makanan kebutuhan pokok kepada korban banjir bandang.

"Yang paling penting itu sekarang logistik untuk korban banjir karena ada beberapa lokasi yang aksesnya baru bisa ditembus kendaraan," katanya.

Dia juga berharap dukungan dari provinsi dan pusat soal perbaikan infrastruktur yang terdampak bencana.

Apalagi, katanya, sebagian infrastruktur jalan yang rusak itu merupakan jalan lintas sumatera penghubung Sumbar dengan Provinsi Bengkulu yang menjadi salah satu urat nadi perekonomian.

Terpisah, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut pihaknya segera menggelar rapat dengan pihak terkait baik OPD provinsi maupun instansi vertikal untuk bisa secepatnya memulihkan infrastruktur yang rusak di Pesisir Selatan.

"Kita langsung mendiskusikan dengan BPJN Sumbar untuk penanganan lebih lanjut. Perlu pemetaan titik kerusakan berat dan parah untuk diambil langkah bersama dalam penanggulangan," katanya.

Mahyeldi mengatakan banjir bandang menyebabkan kerusakan jalan hingga longsor dari perbukitan di pinggir jalan dan menimbun rumah warga.

Menyikapi kondisi ini, Mahyeldi juga mengimbau seluruh camat, untuk segera mendata dan sekaligus mendorong alat-alat berat bisa masuk.

"Kita lihat ada beberapa rumah tertimbun. Ini harus segera ditangani dengan alat berat," katanya.

Periode Tanggap Darurat ini membuat penanggulangan bencana dibantu berbagai sumber pendanaan, termasuk Dana Siap Pakai di BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).(han)