Konsistensi Sebagai Kota Pendidikan : Memberdayakan Warga untuk Kualitas Udara Bersih

Oleh: Prof Dr Suhartono S.Si M.Kom.

Aug 24, 2023 - 04:06
Konsistensi Sebagai Kota Pendidikan : Memberdayakan Warga untuk Kualitas Udara Bersih

Meskipun kota Malang jauh dari ibukota Jakarta, tapi saat ini kota Malang adalah kota yang memiliki populasi yang signifikan dan kompleksitas perkotaan yang mencakup berbagai infrastruktur, fasilitas, dan layanan yang terus berdandan sebagai kota pendidikan. Maka dapat dikatakan bahwa dimasa datang kota Malang akan menjadi kota yang semakin urban.

 

Sebagai ciri khas nya kota Malang adalah kota yang memiliki kualitas udara yang bersih dan dengan rasa dingin jika kita berjalan pada pagi hari. Ciri khas itu adalah sebagai modal kota Malang menjadi kota Pendidikan. Tiap tahun kota malang akan kedatangan calon mahasiswa/wi dan siswa/wi. Data mencatat ada 330 ribu mahasiswa yang membanjiri Kota Malang pada tahun ajaran baru 2022/2023. Bagi sebagian masyarakat kota Malang merasa bahwa kedatangan para mahasiswa/wi baru ini berdampak negatif dengan peningkatan jumlah kendaraan, dampaknya kemacetan. Selain penambahan jumlah penduduk juga akan berdampak terhadap kualitas udara. Kualitas udara yang bersih yang telah ada sebelum nya dan kita hirup telah menjadi modal dasar bagi perkembangan kota Malang sebagai kota Pendidikan.

 

Jika tidak kita jaga modal lingkungan dan kualitas udara yang bersih akan hilang, efek polusi lingkungan akan berdampak tidak terbatas pada teritorial batas kota; tapi polusi lingkungan akan menyebar melalui komunitas, mempengaruhi individu dari segala usia dan latar belakang sosial ekonomi yang akan tidak mencerminkan kota Malang sebagai kota Pendidikan. Memang saat ini kota Malang tidak termasuk dari sepuluh kota yang memiliki kualitas udara terburuk di Indonesia : Pontianak, Palangkaraya, Balai Pungut, Pemangkat, Singkawang, Sungai Raya, Tangerang Selatan, Rangkasbitung, Pandeglang, dan Pekanbaru.

 

Saat pemerintah kota berupaya melestarikan dengan tantangan menjaga lingkungan dan kualitas udara bersih, maka faktor yang paling penting yang harus dimunculkan adalah “Bagaimana kekuatan masyarakat terlibat dan proaktif”. Dimana peran masyarakat dalam ikut menjaga lingkungan dan kualitas udara bersih berkembang dari pengamat pasif menjadi peserta aktif dalam memperjuangkan lingkungan dan kualitas udara yang bersih. Dalam artikel ini, penulis mengusulkan konsep " Konsistensi Sebagai Kota Pendidikan: Memberdayakan Warga untuk Kualitas Udara Bersih", konsep ini adalah mengeksplorasi bagaimana individu/warga/masyarakat dapat memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan dan kualitas udara bersih yang mereka hirup dan memberikan ruang langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan masa depan yang sehat dan berkelanjutan. Maka konsep ini dapat dimulai dari kampanye kesadaran hingga prakarsa pada akar rumput, pada artikel ini menyoroti berbagai cara masyarakat dapat berkolaborasi untuk menciptakan perubahan lingkungan yang bersih dan menghidupkan kembali ruang bersama bagi masyarakat.

 

Arti Penting Udara Bersih Bagi Masyarakat

Udara bersih dapat dinikmati melampaui batas geografis, menyatukan komunitas masyarakat dalam tujuan bersama. Jika tidak ada udara bersih maka akan ada efek kesehatan yang merugikan masyarakat dari polusi udara, mulai dari penyakit pernapasan hingga penyakit kardiovaskular, untuk itu maka perlu mendorong individu/warga/masyarakat untuk mengambil langkah-langkah yang harus dikerjakan atas pelestarian lingkungan sehat mereka. Dengan mengakui bahwa udara bersih bukan hanya kemewahan tetapi juga hak asasi manusia yang mendasar, maka masyarakat sadar akan peran mereka sebagai penjaga udara yang dinikmati oleh anak cucu mereka selanjutnya.

 

Bergeser dari Pengamat Pasif menjadi Peserta Aktif

Saat ini harus sudah dilewatkan ketika individu / anggota masyarakat hanyalah penerima keputusan lingkungan dari pemerintah kota. Saat ini, individu / anggota masyarakat harus menjadi pendukung proaktif untuk melakukan perubahan, mendorong inisiatif yang memprioritaskan udara bersih. Saat individu / anggota masyarakat bersatu untuk mengatasi kompleksitas kualitas udara, individu / anggota masyarakat memanfaatkan kekuatan kolektif untuk mempengaruhi kebijakan, membentuk perencanaan kota, dan menuntut akuntabilitas dari pemangku kepentingan.

 

Peran Kampanye Kesadaran dalam Memobilisasi Perubahan

Aspek utama dari keterlibatan masyarakat adalah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas udara bersih dan tindakan yang dapat diambil oleh individu untuk berkontribusi. Inisiatif kampanye bisa melalui pendidikan, lokakarya, dan platform berbagi informasi untuk memberdayakan warga dengan pengetahuan, dengan pengetahuan dari kampanye akan mendorong individu / masyarakat untuk membuat pilihan berdasarkan informasi yang didapat, sehingga secara kolektif mengarah pada penciptaan lingkungan yang lebih bersih pada masyarakat. Dari sekolah hingga tempat bekerja, efek riak dari kampanye kesadaran hidup bersih ini dapat menjangkau setiap sudut masyarakat.

 

Inisiatif Akar Rumput: Mengubah Niat menjadi Tindakan

Di luar kesadaran, inisiatif akar rumput menawarkan solusi praktis yang menerjemahkan niat menjadi tindakan. Kebun masyarakat, kegiatan penanaman pohon, dan acara pembersihan lingkungan tidak hanya meningkatkan kualitas udara lokal tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan persahabatan di antara warga. Inisiatif ini mendorong individu untuk menjadi agen perubahan yang aktif, memperkuat keyakinan bahwa upaya mereka memang dapat membuat perbedaan.

Kemitraan Kolaboratif untuk Udara Bersih

Perjalanan untuk menciptakan kota Malang konsisten dalam mempertahan kan udara bersih membutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah kota ,instansi pendidikan, organisasi nirlaba dan bisnis. Dengan menjalin kemitraan, maka akan terjadi komunitas yang memiliki dampak untuk mendapatkan akses ke sumber daya supaya mempercepat perubahan. Kolaborasi ini memfasilitasi pertukaran ide, pengetahuan, dan sumber daya, dan memungkinkan komunitas merancang strategi inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang mencerminkan kemitraan kolaboratif untuk udara bersih :

Program Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Pemerintah kota Malang, lembaga pendidikan, dan organisasi non-profit dapat berkolaborasi dalam mengadakan program pendidikan tentang penciptaaan lingkungan bersih, polusi udara dan dampaknya. Ini dapat mencakup seminar, lokakarya, dan kampanye kesadaran di sekolah, universitas, dan masyarakat.

Monitoring Kualitas Udara: Berbagai pihak dapat bermitra untuk memasang jaringan sensor kualitas udara di berbagai titik di kota Malang. Data yang diperoleh dapat diakses secara publik dan digunakan untuk menginformasikan masyarakat tentang tingkat polusi udara serta membantu pemerintah mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

Inovasi Teknologi: Kolaborasi antara institusi pendidikan dan sektor swasta dapat mendorong pengembangan teknologi inovatif yang membantu mengurangi polusi udara. Contohnya, pengembangan alat filtrasi udara yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Rencana Aksi Bersama: Pemerintah, organisasi masyarakat, dan bisnis lokal dapat berkolaborasi untuk mengembangkan rencana aksi bersama untuk mengatasi polusi udara. Rencana ini bisa mencakup pengurangan emisi kendaraan, pengembangan area hijau, dan promosi transportasi berkelanjutan.

Pengembangan Kebijakan Bersama: Kemitraan antara pemerintah dan organisasi non-profit dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih ketat terkait emisi dan kontrol polusi udara. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dapat memastikan bahwa kebijakan tersebut mencerminkan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

Kampanye Hijau di Perusahaan: Kegiatan bisnis UMKM dan perusahaan dapat bermitra dengan organisasi lingkungan untuk mengadakan kampanye hijau di tempat kerja. Ini bisa mencakup pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya, penggunaan energi terbarukan, dan peningkatan kesadaran karyawan tentang dampak lingkungan.

Laporan Transparansi: Berbagai pihak dapat berkolaborasi dalam menyediakan laporan transparansi tentang emisi dan upaya mitigasi polusi udara di wilayah tersebut. Ini akan membantu masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya memantau kemajuan yang telah dicapai.

Kesimpulan

"Konsistensi Sebagai Kota Pendidikan: Memberdayakan Warga untuk Udara Bersih" menggarisbawahi kekuatan transformatif dari tindakan kolektif dan tanggung jawab individu dalam mengupayakan lingkungan dengan kualitas udara bersih. Dari mengenali pentingnya udara bersih hingga memobilisasi kampanye kesadaran dan inisiatif akar rumput, maka dapat dipastikan bahwa masyarakat akan memiliki komitmen untuk lingkungan dan kualitas udara yang bersih. Saat warga bersatu untuk mengadvokasi lingkungan dan udara yang bersih, mereka tidak hanya melestarikan lingkungan mereka tetapi juga membentuk warisan yang mereka tinggalkan untuk generasi yang akan datang. (****)

 

Prof. Dr Suhartono S.Si M.Kom, dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dewan Pakar Majelis Daerah KAHMI Kota Malang, Founder Lembaga Kursus dan Pelatihan Artikel Bibliometrik, dan anggota Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia (PISHI).