Kim Jong-un Pulang, Menlu Tiongkok Datang

Setelah pemimpin Korea Kim Jong Un kini giliran Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memulai kunjungan empat hari ke Rusia. Kunjungan Wang Yi dilakukan sehari setelah pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengakhiri lawatan enam hari ke timur Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin.

Sep 19, 2023 - 14:20
Kim Jong-un Pulang, Menlu Tiongkok Datang

NUSADAILY.COM - MOSKOW - Setelah pemimpin Korea Kim Jong Un kini giliran Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memulai kunjungan empat hari ke Rusia. Kunjungan Wang Yi dilakukan sehari setelah pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengakhiri lawatan enam hari ke timur Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin.

Dilansir dari medcom.id, Wang akan berada di Negeri Beruang Merah untuk konsultasi keamanan strategis Tiongkok-Rusia. Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan pada Senin, 18 September 2023.

Perjalanan diplomat tertinggi tersebut ke Rusia merupakan kelanjutan dari kunjungan penting Kim Jong-Un ke Rusia. Korea Utara diketahui sebagai sekutu Tiongkok di kawasan Asia Timur.

Dalam pertemuan Kim dan Putin, keduanya berjanji untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi, diplomasi hingga militer.

"Beijing harus hati-hati menilai bagaimana perkembangan tersebut berdampak pada pengaruhnya terhadap Korea Utara dan Rusia, karena mereka menghadapi persaingan dengan AS," ucap Ji Seong-ho, pembelot Korea Utara yang menjadi anggota parlemen Korea Selatan saat ini.

"Tiongkok baru-baru ini menerima seruan kerjasama diplomatik dari Rusia dan Korea Utara. Namun tantangan domestiknya, khususnya masalah ekonomi, telah membatasi kemampuan manuvernya," tambah Ji.

"Tampaknya Tiongkok berusaha untuk menegaskan perannya di kawasan ini sebelum terlambat," sambung dia.

Kunjungan Wang dapat menggarisbawahi upaya Beijing menegaskan kembali signifikansi strategis mereka kepada sekutu lamanya, Moskow dan Pyongyang.

Dilansir dari RFA, banyak yang menilai juga bahwa kunjungan ini berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan keamanan Beijing.

Pertemuan Kim-Putin pada Rabu pekan lalu telah memicu Amerika Serikat dan sekutunya, Korea Selatan dan Jepang, untuk meningkatkan tindakan balasan. Kedua pemimpin tersebut berjanji untuk mengintensifkan kerja sama keamanan yang dapat mengubah dinamika keamanan regional, yang dapat merugikan kepentingan Beijing.

Tiongkok telah lama menentang munculnya platform keamanan multilateral di kawasan yang disebutnya sebagai “mini-Nato” di Indo-Pasifik. Kekuatan militer kolektif negara-negara sekutu tersebut tidak hanya terlihat melampaui kekuatan gabungan Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara, tetapi juga dapat menghalangi ambisi ekspansionis Beijing di wilayah tersebut, termasuk klaim teritorial di Laut China Selatan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, sejak hari Minggu, pihaknya telah melihat 103 pesawat Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok melintasi garis tengah Selat Taiwan – penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak – yang mulai dilintasi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.(*)