Geram Korsel-AS Adakan Latihan Bersama, Korut Terus Lakukan Penyerangan

Korea Selatan dan militer AS melakukan latihan artileri di Cheorwon, Provinsi Gangwon selama dua hari berturut-turut.

Dec 7, 2022 - 22:40
Geram Korsel-AS Adakan Latihan Bersama, Korut Terus Lakukan Penyerangan
ilustrasi peluru (sumber: istockphoto)

NUSADAILY.COM - PYONGYANG - Korea Selatan dan militer AS melakukan latihan artileri di Cheorwon, Provinsi Gangwon selama dua hari berturut-turut. 

Kantor Berita Yonhap melaporkan pada tanggal 6 Desember bahwa Staf Umum Tentara Rakyat Korea mengeluarkan instruksi darurat kepada pasukan garis depan untuk menembakkan peluru tajam di laut untuk melawan latihan militer Korea-AS. Menurut Kantor Berita Pusat Korea, militer Korea Utara menembakkan lebih dari 200 peluru dalam dua hari.

Dilansir dari Tencent News, menurut laporan, tentara Korea Selatan dan Amerika telah melakukan latihan artileri di Sanlili, Cheorwon, Provinsi Gangwon, Korea Selatan sejak tanggal 5 Desember selama dua hari. 

BACA JUGA : Bandit Bersenjata Api Serang Barat Laut Nigeria, 6 Orang...

Tentara Korea secara terbuka menyatakan sebelum latihan bahwa kedua belah pihak akan menembakkan lebih dari 50 peluru peluncur roket ganda dan lebih dari 140 peluru artileri self-propelled K-9 selama latihan.

Menanggapi tindakan Korea Selatan dan Amerika Serikat, Korea Utara tidak hanya merespons dengan cepat dalam aksi kali ini, tetapi juga berbicara pada saat yang sama, yang relatif jarang terjadi. 

Pada tanggal 5 dan 6 Desember, juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea membuat pernyataan melalui Kantor Berita Pusat Korea secara berurutan, memperingatkan Korea Selatan dan Amerika Serikat. 

Menurut juru bicara itu, tentara Korea Utara menembakkan lebih dari 130 peluru tajam ke laut pada tanggal 5 dan 82 peluru roket pada tanggal 6 Desember. DPRK mendesak ROK untuk segera menangguhkan aksi militer yang meningkatkan ketegangan di daerah perbatasan.

BACA JUGA : Pasutri di Tarakan Tega Bunuh Seorang Remaja Gegara Melawan Saat Diculik

Selanjutnya, tentara Korea Selatan berulang kali mengeluarkan peringatan kepada Korea Utara melalui saluran komunikasi dan memintanya untuk segera menghentikan tindakan provokatif. 

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan mengklaim pada tanggal 6 Desember bahwa kegiatan Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak bertentangan dengan "Perjanjian Militer 19 September" dan merupakan latihan menembak normal yang dilakukan berdasarkan premis untuk mematuhi protokol perjanjian. 

Korea Selatan dan Amerika Serikat bekerja sama erat untuk memantau pergerakan Korea Utara dan mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi.(mdr2/lal)