Ketika Mayoritas Warga DKI Jakarta Puas dengan Kepemimpinan Anies-Riza

Sebanyak 57,8 persen responden atau masyarakat menyatakan kondisi pelaksanaan pemerintahan DKI Jakarta baik atau sangat baik. Hanya 15 persen masyarakat yang menyatakan pemerintahan DKI buruk lima tahun belakangan.

Oct 22, 2022 - 13:23
Ketika Mayoritas Warga DKI Jakarta Puas dengan Kepemimpinan Anies-Riza

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menyatakan, mayoritas warga DKI Jakarta mengaku puas dengan kinerja pasangan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria selama kepemimpinan mereka.

Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 80,9 persen masyarakat menyatakan puas atas kinerja Anies. Sementara 61,7 persen mengapresiasi Riza selaku eks wakil gubernur.

Hasil itu diperoleh berdasarkan survei terhadap 610 responden dengan menggunakan metodologi multistage random sampling dan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka pada 8-14 Oktober 2022.

Survei memiliki toleransi kesalahan kurang lebih empat persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Untuk Anies Baswedan sebagai gubernur itu ada 80,9 masyarakat DKI menyatakan puas atas kinerja gubernur," kata Djayadi dalam jumpa pers secara daring, Jumat (21/10).

"Nah untuk Wakil Gubernur Pak Ahmad Riza Patria penilaiannya juga positif meskipun tidak setinggi gubernurnya, yaitu 61,7 persen," ucapnya.

Djayadi mengatakan tingginya angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja pasangan mantan kepala daerah tersebut seiring dengan positifnya penilaian terhadap kondisi umum di DKI Jakarta.

Dalam survei yang sama, ditemukan bahwa mayoritas masyarakat DKI menilai positif kondisi seperti pelaksanaan pemerintahan, politik, dan ekonomi selama lima tahun terakhir di Jakarta.

Sebanyak 57,8 persen responden atau masyarakat menyatakan kondisi pelaksanaan pemerintahan DKI Jakarta baik atau sangat baik. Hanya 15 persen masyarakat yang menyatakan pemerintahan DKI buruk lima tahun belakangan.

"Jadi kalau kita kurangkan antara yang nilai baik, sangat baik dikurang dengan nilai yang buruk atau sangat buruk itu hasilnya masih positif," ujar Djayadi.

"Dengan demikian kondisi pemerintahan secara umum dinilai positif oleh masyarakat DKI menjelang berakhirnya pemerintahan Anies Baswedan," sambung dia.

Lebih lanjut, kondisi politik di DKI juga dinilai positif oleh masyarakat, yakni sebesar 41,2 persen. Sementara itu, kondisi ekonomi dinilai positif hingga 35,2 persen.

Terkait kondisi ekonomi, meski angkanya tidak besar, menurut Djayadi, jumlah itu lebih besar dibandingkan kepuasan ekonomi secara nasional yang justru lebih banyak menerima persepsi negatif.

"Secara umum persepsi masyarakat juga masih positif terhadap ekonomi ketika dibandingkan dengan yang menilai negatif. Tetapi catatannya yang menilai negatif cukup banyak, hampir berimbang dengan yang menilai positif," ucap dia.

Hasil survei juga mengungkapkan masyarakat dominan menyukai kinerja pemerintah provinsi yang menyediakan sarana kesehatan memadai di DKI. Masyarakat juga senang dengan pelayanan administrasi umum seperti pengurusan KTP, Akta Kelahiran, hingga PBB.

Selain itu, pembangunan infrastruktur, sarana pendidikan, penanganan Covid-19, dan pemenuhan kebutuhan air bersih di DKI juga dinilai baik oleh masyarakat.

"Penyediaan sarana kesehatan itu mendapat nilai positif yang paling tinggi disusul oleh layanan administrasi umum seperti KTP, Akta Kelahiran dan seterusnya. Kemudian sarana pendidikan, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan seterusnya, dan penanganan wabah virus corona serta kebutuhan air bersih," beber Djayadi.

Meski begitu, terdapat sejumlah catatan merah atas kinerja Pemprov oleh masyarakat. Antara lain terkait kemacetan, upaya pemberantasan korupsi, dan pengurangan penduduk miskin.

"Sejumlah catatan masih sama dengan masalah klasik di Jakarta yaitu 3 masalah utamanya masih soal ekonomi dan banjir," tutup dia.

Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) memperlihatkan bahwa mayoritas publik puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hasil itu diperoleh dari survei yang dilakukan IPO pada 23-26 September 2022 dengan metode wawancara melalui sambungan telepon terhadap 400 responden yang dipilih secara acak dan pengisian questionnaire digital kepada 1.000 responden.

Metode ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.

Dari survei itu diperoleh hasil 61 responden puas, dan 39 persen responden tidak puas pada kinerja Anies.(han)