Kelelawar Disebut Banyak Bawa Virus tapi Kenapa Tetap Kebal?

Kelelawar disebut sebagai 'asal' dari berbagai virus. Sebut saja COVID-19 di mana virus yang segera merebak menjadi pandemi itu juga berasal dari kelelawar.

Feb 26, 2023 - 04:00
Kelelawar Disebut Banyak Bawa Virus tapi Kenapa Tetap Kebal?
Ilustrasi (deustche)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kelelawar disebut sebagai 'asal' dari berbagai virus. Sebut saja COVID-19 di mana virus yang segera merebak menjadi pandemi itu juga berasal dari kelelawar.

Dibanding mamalia lain, kelelawar terkenal karena menampung lebih banyak virus yang berbahaya bagi manusia. Uniknya, virus ini tidak berbahaya bagi diri mereka sendiri.

Para ilmuwan pun tertarik untuk mencari tahu sebabnya.

Metode Penelitian
Studi awal tentang sel induk kelelawar telah menunjukkan bahwa hewan ini tidak hanya dapat mentolerir virus, tetapi membiarkan virus tetap aktif. Dugaan sementara, virus-virus ini memberi keuntungan bagi inangnya yakni si kelelawar.

Para ilmuwan mulai meneliti sel induk kelawar pada tahun 2020. Thomas Zwaka, seorang peneliti sel di Fakultas Kedokteran Icahn lah yang melakukan penelitian.

Zwaka dan rekan-rekannya membedakan sel kelelawar yang berubah menjadi beberapa jenis sel. Menunjukkan bahwa sel-sel kelelawar ini berpotensi menjadi sel majemuk atau sel yang dapat berubah menjadi beberapa jenis.

Virus dari Kelelawar Dapat 'Masuk' ke Dalam Manusia dan Tikus
Dalam mempelajari sel-sel ini, tim Zwaka mendapat temuan baru. Menurut mereka, virus tertentu dapat memasukkan dirinya ke dalam genom sel manusia atau tikus.

Saat Zwaka dan tim mencari rangkaian virus ini di sel kelelawar, mereka menemukan banyak versi aktif serta beberapa protein.

"Sungguh mengejutkan berapa banyak urutan virus ini," kata Zwaka dalam situs Science dikutip, Kamis (23/2/2023).

Tambahnya, kelelawar juga tidak menahan perkembangan virus ini. Sebab, tubuh mereka bisa mengolah virus sebagai bentuk pertahanan diri dari virus lain.

Meski demikian, peneliti lain mengatakan hal ini masih sebuah spekulasi. Hingga kini, para peneliti masih menebak-nebak apakah virus dan kelelawar memiliki hubungan simbiosis atau saling menguntungkan. Bagaimana menurutmu detikers, apakah virus dan kelelawar saling 'bekerja sama'?(eky)