Kejamnya Israel! Kamp Pengungsi Jabalia Gaza Digempur Israel Lagi

Seorang kolega dari Al Jazeera Arab mendeskripsikan kondisi di kamp pengungsi Jabalia setelah digempur oleh Israel. Blok perumahan di kamp tersebut rata dengan tanah.

Dec 4, 2023 - 05:48
Kejamnya Israel! Kamp Pengungsi Jabalia Gaza Digempur Israel Lagi

NUSADAILY.COM – GAZA - Kamp pengungsi Jabalia yang berada di bagian utara Jalur Gaza, Palestina, digempur lagi oleh pasukan militer Israel.

Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Minggu (3/12), beberapa rumah menjadi sasaran yang menyebabkan puluhan warga Palestina yang tinggal di kamp tersebut meninggal dunia.

Jumlah tersebut dipercaya akan terus bertambah lantaran masih banyak korban yang terkubur di bawah reruntuhan perumahan tersebut.

Tim penyelamat dilaporkan sulit untuk menjangkau para korban karena tertimbun puing-puing. Pekerjaan juga semakin berat karena tim penyelamat dan warga yang membantu pun ikut menjadi target serangan Israel.

Seorang kolega dari Al Jazeera Arab mendeskripsikan kondisi di kamp pengungsi Jabalia setelah digempur oleh Israel. Blok perumahan di kamp tersebut rata dengan tanah.

"Skala kehancuran tidak dapat digambarkan," kata kolega tersebut.

Kamp pengungsi Jabalia di Gaza menjadi target gempuran selama beberapa hari terakhir ini setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada Jumat (1/12) lalu.

Salah satu yang menjadi korban tewas merupakan seorang akademisi sekaligus ilmuwan terkemuka Palestina, Sufyan Tayeh. Ia ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (2/12) bersama anggota keluarganya.

Sufyan Tayeh merupakan rekotr Universitas Islam Gaza. Ia juga didapuk sebagai salah satu di antara dua persen ilmuwan terbaik di dunia yang diberikan oleh Universitas Stanford pada 2021.

Selain itu, Tayeh juga merupakan Ketua UNESCO untuk Ilmu Fisika, Astrofisika, dan Luar Angkasa di Palestina dari Universitas Islam tempatnya berbakti.

"Saya marah dan sedih mendengar pembunuhan Dr. Tayeh," kata Ketua UNESCO di Universitas Glasgow, Alison Phipps.

Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompokHamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12) lalu.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November lalu selama empat hari. Gencatan senjata itu hanya bertahan selama seminggu setelah diperpanjang sebanyak dua kali.

Selama gencatan senjata itu, sebanyak 80 sandera Hamas di Gaza dibebaskan. Sebagai imbalan, 240 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga dilepaskan.

Sementara itu, sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza, Palestina, sejak agresi Israel dimulai pada Oktober lalu.

Sebanyak 70 persen dari korban jiwa itu merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara, 41.316 orang lainnya luka-luka.(han)