KBRI Ankara Update Data WNI Korban Gempa Turki, 4 Meninggal 10 Luka Berat

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, sejumlah WNI dilaporkan masih berada di lokasi penampungan yang terletak di area gempa. Para WNI tersebut, menurut dia, tengah menunggu kedatangan suplai logistik yang dikirimkan dari KBRI Ankara.

Feb 19, 2023 - 23:04
KBRI Ankara Update Data WNI Korban Gempa Turki, 4 Meninggal 10 Luka Berat
gempa turki

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara memperbarui data warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa Turki. Saat ini sebanyak 4 WNI dinyatakan meninggal dunia dan 10 WNI mengalami luka berat

"128 evakuasi, 10 luka berat dalam perawatan, 4 meninggal dunia," kata Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, saat dihubungi, Minggu (19/2/2023).

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, sejumlah WNI dilaporkan masih berada di lokasi penampungan yang terletak di area gempa. Para WNI tersebut, menurut dia, tengah menunggu kedatangan suplai logistik yang dikirimkan dari KBRI Ankara.

"Sisanya masih di area gempa namun sudah di penampungan yang aman dan hanya membutuhkan suplai logistik dari KBRI," jelasnya, dilansir dari detik.com

Iqbal menyampaikan, 2 korban meninggal dunia akan dipulangkan ke Tanah Air dalam waktu dekat. Sementara 2 korban lainnya telah dikebumikan.

BACA JUGA : 2 WNI yang Sempat Hilang Kontak Pasca Gempa Turki Ditemukan...

"Yang dua sudah dikubur karena meninggal bersama suami yang warga Turki. Yang dipulangkan hanya dua (lainnya)," ujarnya.

Dilansir dari AFP, sampai dengan Sabtu (18/2/2023), korban tewas akibat gempa dahsyat itu lebih dari 44 ribu. Terbaru, salah satu korban tewas adalah pemain sepak bola Ghana, Christian Atsu. Dia ditemukan di bawah bangunan runtuh di Antakya, Turki.

Kantor berita negara Anadolu awalnya melaporkan pada hari Sabtu tiga orang ditemukan hidup hampir dua minggu setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda pada 6 Februari. Tetapi badan tersebut kemudian melaporkan bahwa salah satu dari mereka, seorang anak berusia 12 tahun, telah meninggal.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca membagikan video seorang ibu berusia 40 tahun di rumah sakit lapangan menerima perawatan. "Dia sadar," cuitnya.

Koresponden AFP mengatakan penyelamat dari Kyrgyzstan terus bekerja di Antakya dengan harapan menemukan lebih banyak orang yang ditarik keluar hidup setelah tes termal menunjukkan tanda-tanda kehidupan. (ros)