Kapolda Buka Suara Soal Solusi Kemacetan di Wilayah DKI Jakarta
Kendati demikian, kata Karyoto, pihaknya juga harus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait kebijakan apa yang harus diambil.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto angkat suara soal isu kemacetan yang terjadi di wilayah Jakarta. Ia menyatakan bakal mencari solusi untuk bisa memecahkan permasalahan ini, salah satunya terkait waktu tempuh perjalanan.
Kendati demikian, kata Karyoto, pihaknya juga harus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait kebijakan apa yang harus diambil.
"Akan kita pecahkan masalah-masalah tentang kemacetan, kalau kemarin misalnya dari Kuningan mau ke Mampang 30 menit, ya saya akan mengupayakan kalau bisa 20 menit, atau bahkan 10 atau 5 menit, kalau 2 menit enggak bisa, karena ngebut, enggak pakai rem nanti nyampenya ke mana," kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Kamis (6/4).
BACA JUGA : Lalin Tol Jagorawi Alami Kemacetan di Sejumlah Titik Pagi...
Pada pekan lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik tujuh perwira tinggi Polri sebagai kapolda. Salah satunya adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang menggantikan Irjen Fadil Imran.
Lebih jauh soal cara mengatasi kemacetan ini, kata Karyoto, pihaknya juga harus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, terutama terkait kebijakan apa yang harus diambil.
Karyoto pun mengklaim pihaknya terus berkoordinasi dengan Dishub DKI Jakarta untuk mencari solusi atas kemacetan ini.
Disampaikan Karyoto, beberapa saran yang telah disampaikan pihaknya antara lain soal penambahan penutupan putaran balik atau u-turn hingga mengurangi crossing jalan.
BACA JUGA : Ini Sejumlah Titik Kemacetan di Tol Tangerang Arah Jakarta...
"Menyebabkan macet itu karena kebanyakan crossing, crossing itu macet pasti ekornya panjang. Nah ini kita upayakan bagaimana crossing-nya sedikit kalau mungkin 5 crossing kita mungkin bikin 2," ucap Karyoto.
"Atau ingin cicrle yang besar tapi flow-nya itu jalan terus, sekalipun jarak tempuhnya agak panjang tapi waktu tempuhnya sedikit, ini kita selalu kaji," sambungnya.
Lebih lanjut, Karyoto juga menyebut ada fenomena bottle neck terkait arus kendaraan dari wilayah penyangga yang masuk ke Jakarta. Hal ini, kata dia, juga diperlukan solusi untuk mengatasinya.
"Karena lalu lintas di Jakarta itu crowded, ketika orang-orang dari daerah buffer ke daerah kerja itu seperti bottle neck, seperti 10 jalan ketemu 5 jalan, 5 jalan ketemu 3 jalan, 3 jalan akhirnya ketemu satu jalan," tutur dia.(lal)