Kamboja Undang Indonesia Berpartisipasi dalam Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah Indonesia dan Kamboja terus mendorong peningkatan kerja sama di berbagai bidang, mulai dari konektivitas, infrastruktur, perdagangan dan hingga ekonomi.
Nusadaily.com -Phnom Penh- Pemerintah Indonesia dan Kamboja terus mendorong peningkatan kerja sama di berbagai bidang, mulai dari konektivitas, infrastruktur, perdagangan dan hingga ekonomi.
Dilansir dari medcom.id, keinginan kuat ini dibahas Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja Dr Santo Darmosumarto dan Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja, H.E. Peng Ponea di Phnom Penh pada Jumat pekan lalu.
Dialog keduanya berlangsung hanya dua minggu setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Hun Manet di sela-sela ASEAN – Australia Special Summit di Melbourne pada 5 Maret 2024, di mana mereka bertukar pandangan mengenai potensi kerja sama di bidang infrastruktur dan konektivitas.
Mengenai pembangunan infrastruktur, Menteri Peng Ponea menggarisbawahi prioritas pemerintah Kamboja saat ini untuk pembangunan waterways dan upgrading railways. Ia mengundang pemerintah Indonesia dan sektor swasta untuk mengambil bagian dalam upaya ini.
Dubes Santo menyatakan komitmennya untuk menggali lebih dalam peluang BUMN Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Kamboja.
“BUMN Indonesia telah memiliki pengalaman berharga dalam pembangunan infrastruktur di luar negeri, baru-baru ini di Filipina dan Timor Leste,” ucap Dubes Santo, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI, Senin, 25 Maret 2024.
Selain itu, sang dubes juga menggarisbawahi bahwa Indonesia memiliki pengalaman dalam mengembangkan perkeretaapian di Pulau Jawa dan menyampaikan potensi kerja sama dengan Kamboja di bidang ini. Ia menambahkan bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perhubungan sebelumnya, H.E. Sun Chantol, pada tahun 2019 telah mengunjungi perusahaan manufaktur gerbong kereta api Indonesia, PT. INKA.
Pengembangan sumber daya manusia juga menjadi salah satu topik diskusi. Dubes Santo menyampaikan niat Indonesia untuk menawarkan lebih banyak program peningkatan kapasitas dan beasiswa. Tahun ini menandai peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kamboja.
Ia mempunyai visi untuk mengubah ikatan sejarah yang kuat antara kedua negara menjadi hubungan ekonomi yang nyata.
Untuk memfasilitasi tujuan tersebut, KBRI Phnom Penh akan menyelenggarakan forum investasi infrastruktur di Jakarta pada Oktober 2024, yang bertujuan untuk mempromosikan peluang investasi dari Kamboja ke Indonesia dan sebaliknya.(*)