Saling Meminta Maaf, Presiden Korsel dan Jepang Tak Lagi Keluhkan Sejarah Mereka

Presiden Korea Selatan Yoon Seok-Yeol akan mengunjungi Jepang dari 16 hingga 17 Maret untuk mendorong para pemimpin Jepang dan Korea Selatan memulai kembali diplomasi antar-jemput bilateral setelah 12 tahun.

Mar 16, 2023 - 20:43
Saling Meminta Maaf, Presiden Korsel dan Jepang Tak Lagi Keluhkan Sejarah Mereka
Presiden Korea dan Presiden Jepang

NUSADAILY.COM – SHANGHAI - Presiden Korea Selatan Yoon Seok-Yeol akan mengunjungi Jepang dari 16 hingga 17 Maret untuk mendorong para pemimpin Jepang dan Korea Selatan memulai kembali diplomasi antar-jemput bilateral setelah 12 tahun. Sebelum berangkat (15), Yin Xiyue menerima wawancara tertulis dari Reuters, Kyodo News Jepang dan media asing lainnya. Ia mengatakan bahwa dalam situasi internasional saat ini, kebutuhan akan kerja sama antara Jepang dan Korea Selatan semakin meningkat, sehingga masyarakat kedua negara harus "maju bersama ke masa depan".

Ketika berbicara tentang perselisihan sejarah, Yoon Seok -Yeol mengatakan bahwa Jepang telah "menyatakan penyesalan yang mendalam dan permintaan maaf yang tulus atas pemerintahan kolonial masa lalu melalui pemerintahan berturut-turut", dan hubungan antara kedua negara tidak boleh lagi dihadapkan pada keluhan sejarah.

BACA JUGA : Bertemu Wamenlu Norwegia Menteri LHK Siti Nurbaya Bahas...

Yoon Seok- Yeol juga mengatakan bahwa Jepang telah "menyatakan penyesalan yang mendalam dan permintaan maaf yang tulus atas pemerintahan kolonial masa lalu melalui posisi pemerintahan berturut-turut", dan sekarang adalah rakyat Jepang dan Korea Selatan yang "maju ke masa depan bersama, daripada menghadapi masalah sejarah." keluhan". saatnya. Dia mendesak kedua negara untuk "mencegah hubungan bilateral dieksploitasi oleh politik domestik", dengan alasan bahwa sekarang "penting untuk memastikan bahwa posisi dan perilaku ini terus berlanjut". Menurutnya, hubungan yang lebih dekat antara Jepang dan Korea Selatan akan membantu rantai pasokan global dan menciptakan hubungan ekonomi yang lebih "stabil" dengan China.

Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengungkapkan bahwa para pemimpin kedua negara akan membahas cara-cara memulihkan hubungan kedua negara, termasuk penerapan Undang-Undang Tuntutan Kompensasi Korban Kerja Paksa Perang Dunia II. Mengangkat hambatan kebijakan seperti pembatasan ekspor Jepang ke Korea Selatan dan memperdalam kerja sama ekonomi antara Korea Selatan dan Jepang juga akan menjadi topik diskusi. (Mdr1)