Iran Tegaskan AS Jangan Cari Gara-Gara

Iran mengancam akan membalas setiap serangan Amerika Serikat (AS) ke negaranya. Ancaman ini dilontarkan setelah sebelumnya Presiden AS Joe Biden berjanji akan membalas kematian tiga tentaranya di Yordania, sambil menuduh Iran sebagai dalangnya.

Feb 2, 2024 - 06:41
Iran Tegaskan AS Jangan Cari Gara-Gara

NUSADAILY.COM – TEHERAN - Iran mengancam akan membalas setiap serangan Amerika Serikat (AS) ke negaranya. Ancaman ini dilontarkan setelah sebelumnya Presiden AS Joe Biden berjanji akan membalas kematian tiga tentaranya di Yordania, sambil menuduh Iran sebagai dalangnya.

 

Amir Saeid Iravani, duta besar Iran untuk PBB, memperingatkan bahwa negaranya tidak akan mundur dari serangan di tengah laporan bahwa AS sedang mempersiapkan serangan balasan di Timur Tengah atas serangan pesawat tak berawak mematikan di Menara 22 pada akhir pekan.

 

“Republik Islam Iran akan dengan tegas menanggapi setiap serangan terhadap negara, kepentingan dan warga negaranya dengan dalih apa pun,” kata Iravani, kepada kantor berita IRNA yang dilansir dari medcom.id.

 

Dikutip oleh New York Post, Kamis, 1 Februari 2024, Iravani mencatat, setiap pembalasan Iran akan 'bersifat kuat'. Ia juga membantah laporan Iran dan AS saling bertukar pesan dalam beberapa hari terakhir.

 

Komentar Iravani juga disetujui oleh Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami, yang mengklaim bahwa Teheran akan berperang jika didorong oleh Amerika dan sekutunya.

 

“Terkadang, musuh-musuh kami menyampaikan ancaman dan saat ini kami mendengar beberapa ancaman di sela-sela kata-kata para pejabat Amerika,” kata Salami.

 

“Kami tidak membiarkan ancaman apa pun tanpa jawaban. Kami tidak menginginkan perang, namun kami tidak takut akan perang,” tambah Salami.

 

Tanggapan dari Teheran muncul setelah Biden mengungkapkan telah mengambil keputusan tentang bagaimana menanggapi serangan di Yordania, yang menewaskan William Jerome Rivers (46), Kennedy Ladon Sanders (24), dan Breonna Alexsondria Moffett (23), dan menyebabkan lebih dari 40 tentara lainnya terluka.

 

Biden tidak mengungkapkan rincian rencananya, namun mengatakan pihaknya tidak akan memulai perang lagi.

 

“Saya rasa kita tidak memerlukan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Bukan itu yang saya cari,” pungkasnya.(*)