Ini Alasan Dosen UII yang Hilang Kontak Usai Tinggalkan Norwegia

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan, Ahmad tidak satu pesawat dengan tim-nya yang beranggotakan empat orang, termasuk Fathul, yang dikirim untuk mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Feb 19, 2023 - 16:24
Ini Alasan Dosen UII yang Hilang Kontak Usai Tinggalkan Norwegia
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Ahmad Munasir Rafie Pratama, dosen Universitas Islam Indonesia (UII) hilang kontak usai naik penerbangan berbeda dengan timnya saat pulang dari Norwegia.

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan, Ahmad tidak satu pesawat dengan tim-nya yang beranggotakan empat orang, termasuk Fathul, yang dikirim untuk mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Fathul menyebut, Ahmad sudah terlebih dahulu berada di Arab Saudi untuk memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang diselenggarakan di Jeddah, 23-25 Januari 2023. Hingga kegiatan selesai, dosen informatika UII itu tidak pulang ke Indonesia.

"(Ahmad) ada kegiatan lain di Saudi. Sebelum ke Oslo," kata Fathul lewat pesan WhatsApp, Sabtu (18/2) malam.

Menurut Fathul, dirinya yang tergabung dalam delegasi kiriman UII baru bertemu dengan Ahmad di Istanbul, Turki, sebelum terbang bersama ke Oslo untuk mengikuti rangkaian kegiatan di USN.

BACA JUGA : Duh! Dosen UII Hilang saat Pulang dari Norwegia, Keluarga...

"Saya ketemu di Istanbul dan ke Oslo bersama."

Tanggal 12 Februari 2023, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Fathul mengaku terakhir berjumpa dengan Ahmad di Norwegia pada 11 Februari 2023 malam, sementara anggota tim lain sehari setelahnya.

Dikatakan Fathul, menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda.

"Ahmad sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia melalui Istanbul," jelas Fathul.

Perjalanan pulang Ahmad, katanya, melalui Riyadh lantaran sebagian tiketnya dibiayai oleh panitia konferensi yang diikutinya di Jeddah. Pihak panitia dari Arab Saudi mengharuskan rute tersebut. Namun, Ahmad tidak membagikan informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan istrinya.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir yang berbunyi 'menunggu boarding,' kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum naik pesawat ke Istanbul.Sejak saat itu, Ahmad tidak pernah mengirimkan pesan lagi dan beragam upaya mengontak melalui berbagai kanal daring juga tak membuahkan hasil.

Berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB. Adik Ahmad yang menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati keberadaan kakaknya. Usai mengonfirmasi ke pihak Angkasa Pura, didapati nama Ahmad tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

Surati Interpol

Fathul melanjutkan, upaya menelusuri keberadaan Ahmad terus dilakukan Tim Pusat Krisis UII. Salah satunya lewat penggalian jejak digital yang memastikan Ahmad sudah meninggalkan Oslo dan telah berada di Istanbul.

BACA JUGA : Polisi Turun Tangan di Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen...

Petunjuknya, selain rekaman aktivitas sign out Google Drive pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, tim UII juga menemukan jejak digital lainnya. Ahmad disebut sempat terhubung ke internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII. Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul antara pukul 19.00 hingga 23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023.

Fathul menambahkan, informasi yang diperoleh UII dari KBRI Oslo menegaskan temuan jejak digital ini. Pihak Kepolisian di Oslo memastikan bahwa catatan pihak imigrasi di bandara Oslo menunjukkan jika Ahmad sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.

"Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP (Ahmad) sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh. Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas," papar Fathul.

Upaya lain dari UII adalah meneruskan komunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tim turut mengajukan permohonan perlindungan Ahmad via Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI.

"Dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang," tutup Fathul.(lal)