Indonesia Open 2024 Gagal Digelar di Indonesia Arena, Ini Sebabnya

Ada beberapa kendala teknis dalam pemasangan rigging gantung beserta perlengkapan lighting, sehingga perhelatan bergengsi itu harus kembali diadakan di Istora Senayan Jakarta.

Apr 4, 2024 - 11:51
Indonesia Open 2024 Gagal Digelar di Indonesia Arena, Ini Sebabnya
Ketua Panitia Turnamen BWF Tour Super 1000 Kopi Kapal Api Indonesia Open 2024 Armand Darmadji. Foto : by akun resmi X @INABadminton

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Indonesia kembali akan menggelar turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 1000 dengan Tajuk Kapal Api Indonesia Open 2024. Namun sayang turnamen yang bakal digelar pada 4-9 Juni 2024  itu gagal menggunakan Indonesia Arena Komplek Gelora Bunga Karno Jakarta.

 

Pasalnya, ada beberapa kendala teknis dalam pemasangan rigging gantung beserta perlengkapan lighting sehingga perhelatan bergengsi itu  harus kembali diadakan di Istora  Senayan Jakarta.

 

Ketua Panitia Kapal Api Indonesia Open 2024, Armand Darmadji menyeutkan keterangannya yang diunggah oleh akun rresmi X BSI @INABadminton. "Pada rencananya kami ingin memindahkan turnamen Indonesia Open ke Indonesia Arena yang berkapasitas kurang lebih 16.000 penonton. Jika dibandingkan turnamen level Super 1000 di negara lain, hanya Indonesia yang masih menggunakan venue di bawah kapasitas 10.000 penonton," kata Armand dikutip Selasa (2/4/2024).

 

Hal itu juga, kata Armand, sesuai imbauan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat meresmikan gedung tersebut. Jika Presiden ingin Indonesia Arena dapat dijadikan tempat berlangsungnya kejuaraan internasional bulutangkis.

 

"Pada peresmian tahun lalu, Presiden Joko Widodo ingin Indonesia Arena dapat menggelar turnamen bulutangkis internasional,"ucapnya

 

Armand juga mengaku jika pihaknya telah melakukan survey gedung olahraga termegah di Jakarta itu. Menurutnya dari hasil peninjauan memang terlihat dari struktur atapnya tidak bisa dipasangkan rigging.

 

"Setelah melakukan survey, kami terpaksa membatalkan pemakaian gedung Indonesia Arena, dan turnamen kembali memakai Istora Senayan. Pembatalan tersebut karena ada kendala teknis dari struktur atap gedung yang tidak mengakomodir pemasangan rigging gantung dan perlengkapan lighting yang sudah manjadi standar kami dan BWF, " terang Armand.

 

Di juga menyebut, pengelola berupaya memperbaiki permasalahan tersebut. Sehingga nantinya gedung itu bisa dipergunakan kembali untuk event-event besar bertaraf internasional.

 

"Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPGBK) akan berupaya untuk memperbaiki hal tersebut, dan semoga tahun depan Indonesia Arena bisa menggelar turnamen bulutangkis Internasional,’’ pungkasnya (sir/wan)