Frasa 'Football It's Coming Home' yang Dianut Inggris Butuh Proses Panjang

Inggris percaya untuk mewujudkan frasa 'football it's coming home' butuh proses panjang. Tahun ini, diyakini, buah penantian itu akan datang di negeri para filsuf, Jerman.

Jun 18, 2024 - 11:00
Frasa 'Football It's Coming Home' yang Dianut Inggris Butuh Proses Panjang

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ada rumus tak tertulis di Euro atau Piala Eropa, pelatih tim juara, minimal menangani tim lebih dari dua tahun. Dan, Inggris menganut teori itu.

Dalam dua dekade terakhir, semua pelatih tim juara bukan 'anak gawang'. Dari Roger Lemerre hingga Roberto Mancini, semuanya berproses minimal dua tahun lebih sebelum juara Euro.

Di Euro 2024 ini, ada dua sosok yang paling lama menangani satu tim. Pertama Didier Deschamps bersama Prancis dan kedua Gareth Southgate bersama Inggris.

Southgate mulai menangani The Three Lions pada 27 September 2016, setelah tiga tahun menangani tim U-21. Kegagalan demi kegagalan datang, namun kepercayaan ke Southgate tak hilang.

Inggris percaya untuk mewujudkan frasa 'football it's coming home' butuh proses panjang. Tahun ini, diyakini, buah penantian itu akan datang di negeri para filsuf, Jerman.

Tiga kejuaraan mayor, Piala Dunia 2018 dan 2022 serta Piala Eropa 2020, adalah media uji laboratoriumnya. Partai final Euro 2020 berhasil digapainya hingga final, sayang di partai puncak itu kalah adu penalti dari Italia setelah bermain imbang 1-1.

Kini Southgate datang ke Euro 2024 dengan formula jitu untuk jadi jawara.

Dan, untuk mematahkan stigma 'football it's coming home' hanya mitos, Inggris harus memulai Euro 2024 dengan meyakinkan saat menghadapi Serbia di Arena AufSchalke, Senin (17/6) dini hari WIB.

Pasalnya rival-rival Inggris sudah melakukan itu sejak awal. Jerman melumat Skotlandia 5-1, Spanyol menghajar Kroasia 3-0.

Inggris perlu menghegemoni dunia bahwa gaya main mereka bisa meredam Serbia, raksasa sepak bola Eropa saat masih bernama Yugoslavia, yang mulai reinkarnasi dari tidur panjangnya.

Euro edisi ke-17 ini adalah medan tempur pertama Serbia sebagai sebuah negara dan bangsa. Sejak Yugoslavia pecah dan berpisah dengan Montenegro, ini debut Serbia di Piala Eropa.

Serbia lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 dengan status runner up Grup G, di bawah Hungaria. Salah satu mesin tempur berbahaya Serbia adalah Dusan Vlahovic.

Akankah Serbia jadi santapan pertama Inggris? Banyak kalangan percaya itu akan terjadi, tetapi segenap pemain Serbia akan membuktikan prediksi kebanyakan orang salah.

Duel Serbia versus Inggris akan berlangsung di Stadion Arena AufSchalke pada Senin (17/6) dini hari WIB. Konektivitas Harry Kane dengan tiga tenaga muda Inggris akan diuji.

Empat tenaga muda yang dimaksud adalah Cole Palmer (22 tahun), Jude Bellingham (20), Phil Foden (24), dan Bukayo Saka (22). Keempatnya sama-sama cepat dan gesit.

Kane, yang selama di Inggris (Tottenham Hotspurs) aktif mengejar bola, naik turun, layaknya filosofi kick and rush, berubah setelah bermain di Jerman (Bayern Munich), jadi lebih pintar cari posisi.

Itu mengapa Gareth Southgate tak lagi butuh pemain semacam Raheem Sterling, Jack Grealish, dan Marcus Rashford. Seperti apa Kane disulap Southgate?

Dalam empat laga terakhir selama 2024, Kane dicoba bermain dengan banyak pemain dan opsi strategi. Sekilas cuma satu gol dan Inggris hanya satu kali menang.

Jika hasil pertandingan ini jadi ukuran, jelas permainan Inggris sama sekali tak meyakinkan. Southgate sebagai pelatih seperti asal-asalan meracik di laga-laga tersebut.

Satu hal yang pasti, Southgate sudah paten dengan skema 2-4-3-1 saat menyerang dan 4-3-2-1 saat bertahan. Pengulang-ulangan formasi ini akan diuji hasilnya saat jumpa Serbia.

Dalam urusan menyerang, formasi Palmer, Bellingham, dan Foden, sekilas, terlihat bisa sangat mematikan. Aksi ketiga pemain ini bersama klubnya, musim ini, sangat eksplosif.

Terkait komposisi bertahan, sepintas meragukan. Kombinasi Ezri Konsa, John Stones, Marc Guehi, dan Kieran Trippier, kurang kukuh. Kebobolan empat kali dalam empat laga terakhir buktinya.

Kondisi ini yang disadari Serbia bisa menjadi celah. Jika Dusan Vlahovic, Dusan Tadic, Aleksandar Mitrovic, juga Sergej Milinkovic-Savic kompak, Inggris dalam bahaya.

Seberapa bahaya sistem menyerang dan bertahan Inggris saat melawan Serbia, kiranya akan menjadi ukuran seberapa besar potensi 'football it's coming home' bukan cuma mitos.

Pelatih Terlama Tim di Piala Eropa 2024:

Didier Deschamps (sejak 2012)
Gareth Southgate (2016)
Zlatko Dalic (2017)

Pelatih Juara Piala Eropa:

2020: Mancini (2018)
2016: Fernando Santos (2014)
2012: Vicente del Bosque (2008)
2008: Luis Aragones (2004)
2004: Otto Rahagel (2001)
2000: Roger Lemerre (1998).(han)