Dukun Palsu Mbah Slamet Akui Uang Korban Digunakan untuk Bayar Hutang Pribadi

Menurut Kepala Polres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait kemungkinan adanya korban lain.

Apr 5, 2023 - 17:28
Dukun Palsu Mbah Slamet Akui Uang Korban Digunakan untuk Bayar Hutang Pribadi
Tersangka Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara diduga mulai membunuh korbannya sejak tahun 2020. (Detik)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Tersangka pembunuhan berantai, dukun palsu berinisial TH alias Mbah Slamet mengklaim bisa menggandakan uang hingga Rp5 miliar dari Rp70 juta yang diberikan secara bertahap.Uang korban digunakan Slamet untuk membayar utang pribadinya.

"Saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang," ujar Mbah Slamet dikutip Antara, Senin (3/4).

Menurut Kepala Polres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait kemungkinan adanya korban lain.

Ia mengatakan terungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan anak korban, yakni GE yang diterima Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023.

BACA JUGA : 10 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara...

Dalam laporannya, kata Hendri, GE mengaku diajak ayahnya berinisial PO untuk bertemu dengan seseorang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Juli 2022.

"Selanjutnya pada tanggal 20 Maret 2023, PO kembali berangkat ke Banjarnegara seorang diri untuk bertemu Mbah Slamet dengan menggunakan kendaraan Wuling warna hitam," kata Hendri saat konferensi pers di Polres Banjarnegara, Senin.

Sesampainya di Banjarnegara pada 23 Maret, PO berkomunikasi dengan adik GE berinisial SL. Dia mengaku tengah berada di rumah Mbah Slamet.

PO meminta anaknya berjaga-jaga jika korban tidak ada kabar hingga Minggu (26/3). Akan tetapi, PO mulai menghilang sejak 24 Maret. Karena tidak bisa dihubungi melalui telepon seluler, GE melapor ke Polres Banjarnegara.

Setelah melalui penyelidikan, PO ditemukan terkubur di dekat jalan setapak menuju hutan di Wanayasa pada Sabtu (1/4).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Hendri mengatakan kasus pembunuhan berencana tersebut berawal dari kesepakatan penggandaan uang antara Mbah Slamet dan PO.

"Mbah Slamet ini memiliki 'tangan kanan' yaitu saudara BS. Satu tahun lalu, saudara BS ini mengunggah ke Facebook yang isinya bahwa Mbah Slamet adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang," jelasnya.

Menurut dia, PO tertarik dengan penggandaan uang setelah membaca unggahan itu sehingga BS mempertemukannya dengan Mbah Slamet.

BACA JUGA : Dukun Palsu di Banjarnegara Lakukan Penipuan dengan Modus...

Sejak pertemuan itu, PO memberikan sejumlah uang dan mahar kepada Mbah Slamet, namun penggandaan uang tersebut tak ada hasil.

Setelah itu, korban berulang kali menagih kepada tersangka. Karena kesal ditagih, Mbah Slamet memberi PO minuman yang dicampur dengan potassium sianida hingga meninggal dan dikuburkan di jalan setapak yang menuju hutan.

"Selain karena kesal terus-menerus ditagih, tersangka juga takut dilaporkan oleh korban ke penegak hukum, sehingga diracunlah korban ini," kata dia.

Terkait dengan kasus tersebut, Kapolres mengatakan kedua tersangka, yakni TH alias Mbah Slamet dan BS dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.(lal)