Diduga Percaya Teori Konspirasi, 4 Orang Lakukan Bunuh Diri Bersama

Penyelidik Swiss menyimpulkan bahwa kematian empat orang dalam satu keluarga yang terjadi tahun lalu disebabkan oleh teori konspirasi. Menurut penyelidik, dua orang dewasa dalam keluarga itu merencakan bunuh diri bersama karena keyakinan mereka akan teori konspirasi.

Mar 22, 2023 - 22:44
Diduga Percaya Teori Konspirasi, 4 Orang Lakukan Bunuh Diri Bersama
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

NUSADAILY.COM - JENEWA  Penyelidik Swiss menyimpulkan bahwa kematian empat orang dalam satu keluarga yang terjadi tahun lalu disebabkan oleh teori konspirasi. Menurut penyelidik, dua orang dewasa dalam keluarga itu merencakan bunuh diri bersama karena keyakinan mereka akan teori konspirasi.

Polisi mengesampingkan dugaan adanya orang luar dalam kasus tersebut, mengatakan bahwa keluarga yang pindah dari Prancis ke Swiss dua tahun lalu itu tidak memperlihatkan tanda-tanda sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri. Namun, pada 24 Maret 2022, empat orang anggota keluarga itu ditemukan tewas di Montreaux.

Seorang gadis berusia delapan tahun, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, ayah dan ibu mereka, dan saudara kembar ibu mereka jatuh dari apartemen lantai tujuh tempat mereka tinggal.

Bocah itu dalam keadaan koma tetapi sekarang telah pulih dari luka seriusnya. Dia tidak memiliki ingatan tentang hari itu, kata penyelidik sebagaimana dilansir BBC.

Bukti forensik mengungkapkan tidak ada tanda-tanda perlawanan sebelum kematian, dan otopsi tidak menunjukkan jejak obat-obatan.

Setelah satu tahun penyelidikan, pihak berwenang Swiss sekarang mengatakan ibu dari keluarga tersebut, dan saudara perempuannya, sangat terlibat dalam teori bertahan hidup dan teori konspirasi.

Pasca kematian mereka, polisi menggeledah apartemen itu dan menemukannya penuh dengan makanan, obat-obatan, dan bahan-bahan kebersihan, disimpan dan diatur dengan hati-hati. Keluarga itu jarang pergi keluar, dan anak-anak bersekolah di rumah.

Penyelidik mengatakan bahwa ibu dari keluarga tersebut dan saudara perempuannyamemiliki kecurigaan yang mendalam terhadap pemerintah dan otoritas lokal dan telah membesarkan anak-anak mereka untuk percaya bahwa dunia adalah tempat yang bermusuhan.

Pandemi Covid-19, dan invasi Rusia ke Ukraina, semakin memperkuat keyakinan mereka.

Penggeledahan di apartemen dan perangkat elektronik mengungkapkan bahwa bunuh diri kolektif telah direncanakan dengan hati-hati, dan bahkan dilatih.

Laporan polisi menyebutkan bahwa orang-orang dewasa dalam keluarga itu tampaknya menunggu saat yang tepat untuk “berangkat ke dunia yang lebih baik”, jauh dari dunia yang mereka takuti.

Tragisnya, yang tampaknya memicu keputusan mereka adalah kunjungan kesejahteraan dari polisi Montreux.

Polisi mengunjungi keluarga itu pada pagi hari kejadian untuk mengingatkan sang ayah agar pergi ke pertemuan dengan otoritas pendidikan setempat untuk membahas home-schooling putranya, setelah dia tidak menjawab beberapa surat.

Keluarga itu tidak membiarkan polisi masuk, dan tewas beberapa menit kemudian.

Pada Selasa, (21/3/2023) pihak berwenang Swiss meminta privasi untuk putra yang masih hidup.

(roi)