Dari Nol Kilpometer Yogyakarta Pendukung Anies-Ganjar Demo Tolak Pemilu Curang

Mereka membuat lingkaran dan mengelilingi mobil komando yang dipasangi spanduk bertuliskan 'JOGJA MENGGUGAT - Melawan Pemilu Curang dan Mendesak Hak Angket DPR'.

Mar 2, 2024 - 07:40
Dari Nol Kilpometer Yogyakarta Pendukung Anies-Ganjar Demo Tolak Pemilu Curang

NUSADAILY.CO.ID – YOGYAKARTA - Massa pendukung pasangan calon nomor urut, 1 Anies Baswedan-Muhaimmin Iskandar (AMIN) dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan aksi unjuk rasa memprotes pemilu 2024 curang bertempat di kawasan Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, DIY, Jumat (1/3).

Ratusan massa yang terdiri dari emak-emak dan bapak-bapak itu kompak mendesak hak angket DPR segera digulirkan.

Massa terpantau mulai melakukan aksi sekitar pukul 13.30 WIB.

Mereka membuat lingkaran dan mengelilingi mobil komando yang dipasangi spanduk bertuliskan 'JOGJA MENGGUGAT - Melawan Pemilu Curang dan Mendesak Hak Angket DPR'.

Peserta aksi lain juga membawa spanduk bertuliskan 'Kartu Merah untuk Presiden, Mahkamah Konstitusi, KPU'. Di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, terpampang pula spanduk berukuran besar lainnya 'PETISI RAKYAT JOGJA DUKUNG HAK ANGKET PELANGGARAN PEMILU'.

"Kami dari masyarakat nasionalis dan religius, we against dirty vote, we against dirty mind, we against nepotism. Maka dari itu kami dukung hak angket. Yang tolak politik curang, teriak merdeka!" pekik salah satu orator dari atas mobil komando.

"Kecurangan pemilu ini sudah terstruktur, masif, dan sistematis. KPU sudah minta maaf, minta maaf kok sampai empat kali, enggak punya malu," pekik orator lainnya.

Salah satu orator juga memplesetkan Mars Pemilu ciptaan Mochtar Embut yang dipakai dari tahun 1971. Beberapa lirik diganti 'pilihlah wakilmu yang dapat diperdaya', hingga 'di bawah undang-undang Negara Konoha, kita menuju ke Penipuan Umum'.

Dalam aksi ini, mereka juga menyuarakan harga sejumlah kebutuhan pokok, termasuk beras yang ditengarai mengalami kenaikan imbas program bantuan sosial (bansos) sarat kepentingan elektoral.

Salah seorang orator juga menyebut aksi ini diikuti oleh pendukung paslon pilpres nomor urut 1 dan 3 yang menolak kecurangan dalam pemilu. Mereka juga menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun dari kursinya sebelum habis masa jabatan.

Selain Jokowi, massa juga mendesak agar Hasyim Asy'ari dicopot atau turun dari jabatan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Bayu Malam, selaku koordinator aksi sementara itu menampik jika unjuk rasa kali ini dimotori oleh pendukung paslon Pilpres 2024 nomor urut 1 dan 3. Dia mengklaim aksi ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat yang menjadi saksi kecurangan pemilu tahun ini.

Dia menyebut aksi ini diikuti pelajar, pedagang, dan masyarakat lintas profesi yang tergabung dalam Kelompok Paguyuban Masyarakat Penegak Demokrasi Jogja bersama Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR).

"Kami bukan dari relawan 03 maupun 01, kami masyarakat yang merasa tertipu. Di sini juga ada relawan 02 (pendukung paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka) yang juga merasa tidak nyaman dengan hasil yang terjadi, tidak perlu saya sebutkan," kata dia.

Mengenai tuntutan aksi kali ini, Bayu menuturkan, pihaknya meyakini apabila hak angket bisa digulirkan oleh parpol pendukung paslon 01 dan 03 di parlemen, maka segala kecurangan di balik pemilu bisa dibongkar, macam penyalahgunaan bansos hingga cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024.

"Kita terus mendukung hak angket agar bergulir, hasilnya seperti apa kita akan menginisiasi terus (aksi dukungan) teman-teman di pelosok Nusantara, apapun hasilnya kita menghargai. Secara hak hukum, seandainya itu memang ketentuan yang baik, kita akan menghargai keputusan itu," tegasnya.

Pihaknya berjanji untuk terus melakukan aksi turun ke jalan sepanjang rezim berkuasa masih tega mencederai prinsip demokrasi.(han)