BPIP Gelar Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Paskibraka Angkatan 2022 Se Pulau Sumatera

Acara tersebut dibagi dua sesi dengan beberapa kelas melalui zoom metting, dengan menghadirkan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Rima Agristina. Tidak ketinggalan hadir pula

Apr 14, 2023 - 07:05
BPIP Gelar Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Paskibraka Angkatan 2022 Se Pulau Sumatera

NUSADAILY. COM - JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan, menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Pancasila. Kegiatan yang diadakan di Palembang  ini ditujukan bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2022.yang berasal dari Provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Bengkulu,

Acara tersebut dibagi dua sesi dengan beberapa kelas melalui zoom metting, dengan menghadirkan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Rima Agristina.

Tidak ketinggalan  hadir pula Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo, Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Darmansjah Djumala dan Direktur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Sadono Sriharjo.

Dalam sambutannya Kepala BPIP Yudian Wahyudi mendorong Paskibraka bisa menjadi generasi unggul. Dengan menguasai banyak kemampuan dan bahasa. 

Jadi, adik-adik sekalian juga harus melahap ragam ilmu pengetahuan, kuasai teknologi, asah hard skills dan juga soft skills, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, kecerdasan sosial, serta kemampuan beradaptasi yang baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja. Kuasai juga bahasa-bahasa asing, karena dengan begitu adikadik akan mampu bersaing tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional,"ucapnya dihadapan peserta yang hadir baik daring maupun luring Kamis (13/4/2023). 

Menurut Yudian pembinaan ideologi Pancasila bagi Paskibraka perlu dilakukan dengan bergotong royong. Secara nasional agar pembangunan karakter bangsa dapat tercapai. 

"Karena kalian nantinya akan memegang tongkat estafet perjuangan bangsa di masa yang akan datang, sehingga sebagai calon pemimpin bangsa, Paskibraka harus memiliki karakter Pancasila, ideologi bangsa dan negara kita,"ungkapnya.

Ia juga menekankan, jika persiapan generasi muda, seperti Paskibraka untuk menjadi generasi unggul dan tangguh, adalah sebuah proses yang melibatkan waktu dan banyak pihak. 

"Gotong royong, seperti sekarang dalam melakukan program Paskibraka, bekerjasama dengan pemerintah daerah, merupakan salah satu wujud syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya. 

Yudian menilai  kaderisasi ini merupakan proses panjang yang berkesinambungan. Serta dibutuhkan integritas dan konsistensi gotong royong. 

Sementara itu, Antonius Benny Susetyo menyatakan bahwa Paskibraka juga memiliki tugas sebagai penyebar dan role model pelaku Pancasila di Indonesia. 

"Dan dengan era digital saat ini, tugas itu dapat diwujudkan dengan memakai media massa dan sosial media menyebarkan nilai-nilai Pancasila," sebut Pria yang akrab disapa Romo Benny itu. 

 Pakar komunikasi politik tersebut menjelaskan bahwa generasi muda (milenial dan Z) dicatat sebagai pengguna gadget dan media sosial terbesar, kira-kira sekitar 93% dari jumlah yang ada. 

"Dan ini berarti sosial media sangat mempengaruhi tingkah laku, pikir, dan perilaku dari generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Kita bisa lihat sekarang, bagaimana orang mengejar like, subscribers, ataupun views. Dan kadang, malah tidak menghiraukan norma dan aturan hukum dan sosial di Indonesia," jelasnya. 

Romo Benny menunjuk pada tren masyarakat yang menikmati tren yang sensasional dan seringkali tidak memiliki 'isi'. 

"Di TikTok, ada yang mandi dengan air kotor. Ada yang menubrukkan diri ke truk sampai meninggal. Ada yang melakukan tindakan prostitusi. Semua itu hanya agar populer, trendi, sensasional. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan, harga diri manusia, berkurang, sampai pada titik rendah seakan-akan manusia hanya berharga jumlah likes, subscribers, dan views,"ungkapnya.

"Demi konten, moralitas hilang. Konten kerap kali berbau isu SARA. Demi konten, persatuan dan kesatuan bangsa terancam." Sambung Romo Benny 

Menurutnya panggilan Paskibraka adalah menjadi suar kebenaran. Owlh karena itu pasukan harus memberi kebenaran, mendidik masyarakat dengan nilai keutamaan Pancasila. 

"Serta memberikan hiburan lokal, serta menjadi inspirasi. Gunakan media sosial sebagai sarana aplikasi nilai-nilai Pancasila, mulai dari sekarang," tutupnya. 

DiacRa yang sama koordinator program Paskibraka Rima Agristina menuturkan menjadi duta Pancasila adalah suatu amanah yang sangat besar. 

"Pesan kami adalah, kalian calon-calon pemimpin Indonesia di masa depan. Kami berharap pada masa tersebut adik-adik menempati posisi kepemimpinan di Indonesia, dan dengan bekal pembinaan nilai Pancasila, adik-adik dapat menjadi generasi unggul, cerdas, dan berdasar pada nilai Pancasila," pesannya. 

Disebutkan, nilai-nilai tersebut, antara lain adalah kedisplinan, kerja keras, belajar berkelanjutan yang senantiasa dilaksanakan dengan tetap memegang teguh integritas sebagai Paskibraka dan bangga sebagai bangsa Indonesia.

Hadir dalam kesempatan itu juga wakil dari Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan seperti Kepala Bidang Ideologi Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik, Marwan. Dan para peserta Paskibraka tingkat daerah (provinsi, kota dan kabupaten) dari Provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Bengkulu, yang berjumlah sebanyak 5138 orang.  (sir).