Bentuk Protein Membantu Mendeteksi Penyakit Parkinson

Para ilmuwan di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich menemukan bahwa bentuk sekelompok protein dalam cairan tulang belakang orang sehat dan pasien penyakit Parkinson berbeda.

Nov 30, 2022 - 22:07
Bentuk Protein Membantu Mendeteksi Penyakit Parkinson
mendeteksi penyakit parkinson, (sumber: chinanews.com)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Para ilmuwan di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich menemukan bahwa bentuk sekelompok protein dalam cairan tulang belakang orang sehat dan pasien penyakit Parkinson berbeda.

Melansir chinanews.com, tidak seperti banyak penyakit manusia yang dapat dideteksi dan didiagnosis menggunakan biomarker dalam darah atau cairan tubuh lainnya, penyakit Parkinson belum diidentifikasi secara klinis untuk mengindikasikan biomarker penyakit neurodegeneratif ini.

Penelitian baru oleh tim profesor Biologi Sistem Molekuler Paula Picotti dapat mengubahnya, dengan penemuan 76 protein yang dapat digunakan sebagai biomarker untuk penyakit Parkinson.

BACA JUGA : 5 Titik Akupuntur yang Bisa Kurangi Gangguan Kecemasan

Dalam studi terbaru, tim Picotti memeriksa cairan serebrospinal dari 50 orang sehat dan 50 orang dengan penyakit Parkinson.

Untuk mencari biomarker, tim peneliti menggunakan metode khusus yang disebut LiP-MS untuk mengukur proteom (yaitu, semua protein dalam sampel), yang dapat mengukur perubahan struktural protein dan mengungkap lokasi perubahan yang tepat.

Picotti mengatakan studi terbaru ini unik karena meskipun protein biomarker potensial ditemukan pada individu sehat dan pasien, bentuk molekulnya tidak sama, jadi tidak sama untuk beberapa protein.

BACA JUGA : WHO Umumkan Penggantian Nama Monkeypox untuk Menghindari...

Tim merencanakan langkah selanjutnya untuk menguji penanda yang telah ditemukan secara menyeluruh dan memvalidasinya menggunakan populasi pasien yang lebih besar untuk mengevaluasi efisiennya dalam mendeteksi penyakit Parkinson.

Prediksi yang akurat, untuk menentukan apakah dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit neurodegenerative lainnya, seperti penyakit Alzhaimer.

Selain itu, mereka jufa bermaksud untuk meningkatkan metode LIP-MS untuk memperkuat sinyal biomarker, sehingga meningkatkan sensitivitas pendeteksian penyakit.(mdr3/lal)