Bentrok Seruyan Pecah saat Warga Menuntut Hak ke PT HMBP 1

Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Tengah Bayu Herinata berkata aksi sudah dilakukan sejak 16 September 2023. Warga menuntut dua hal pada perusahaan.

Oct 10, 2023 - 14:19
Bentrok Seruyan Pecah saat Warga Menuntut Hak ke PT HMBP 1
Ilustrasi Bentrk Warga vs Aparat di Seruyan

NUSADAILY.COM – SERUYAN – Ramai video dan foto yang beredar memperlihatkan warga bersimbah darah dalam bentrokan di Seruyan.

Bentrokan terjadi saat warga melakukan aksi menuntut haknya pada perusahaan perkebunan sawit PT HMBP 1.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) membeberkan kronologi bentrokan antara warga Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah, dan aparat di wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) 1 pada Sabtu (7/10).

Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Tengah Bayu Herinata berkata aksi sudah dilakukan sejak 16 September 2023. Warga menuntut dua hal pada perusahaan.

"Pertama, tuntutan [kebun] plasma 20 persen [dari total HGU], sejak berdiri perusahaan belum melakukan. Kemudian, menuntut lahan warga yang di luar HGU (Hak Guna Usaha) dikembalikan pada mereka," kata Bayu dalam konferensi pers virtual, Sabtu (7/10).

Dia berkata mediasi telah dilakukan, tapi belum membuahkan kesepakata. Sehingga, warga berinisiatif melancarkan tuntutan lebih keras.

Tuntutan itu, lanjut Bayu, tidak difasilitasi oleh pemerintah kabupaten. Justru aparat ditempatkan di wilayah perusahaan dan dia menganggap ini sebagai bentuk intimidasi terhadap aksi warga.

Warga pun memblokade jalan di luar HGU sehingga menghambat operasional perusahaan.

"Tanpa ada dasar jelas, enggak ada pemicu, pemantik atau aksi massa, aparat melakukan tindakan represif, [pakai] gas air mata dan peluru, senjata api," ungkap Bayu.

"Info di lapangan, dokumentasi yang beredar di medsos, ada kiriman, jelas sekali ada instruksi yang tegas dari komandan, yang menyatakan melakukan tindakan penembakan massa di lapangan."

Salah satu instruksi yang terdengar merupakan terkait persiapan memakai senjata AK. Bayu menyebut ada perintah untuk membidik kepala warga atau peserta aksi.

Akibat bentrokan tersebut, sebanyak tiga warga terkena tembakan. Satu orang meninggal di lokasi, satu orang kritis, dan satu orang masih belum diketahui kondisi terbarunya sebab dilarikan ke rumah sakit.

Usai bentrokan terjadi, massa aksi mengevakuasi diri. Bayu menerima informasi bahwa ada sebanyak 11 warga yang ditangkap. Menurutnya, penangkapan ini tidak memiliki dasar.

"Kami mendesak aparat, kepolisian Seruyan, Kalimantan Tengah, untuk segera membebaskan warga yang ditangkap," tegasnya.

Berikut daftar korban tembak:

1. Gijik, terkena tembakan di dada, meninggal di lokasi
2. Taufik Nurahman, terkena tembakan di pinggang, kondisi kritis
3. Satu orang belum diketahui kondisinya.(han)