Bantu Atasi Covid, 2 Profesor AS Raih Nobel Bidang Kedokteran

Hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran tahun ini dianugerahkan kepada Katalin Kariko dan Drew Weissman atas karya mereka pada vaksin mRNA, yang berperan penting dalam membatasi penyebaran Covid-19 selama pandemi.

Oct 3, 2023 - 14:19
Bantu Atasi Covid, 2 Profesor AS Raih Nobel Bidang Kedokteran

NUSADAILY.COM -STOCKHOLM -Hadiah Nobel bidang fisiologi atau kedokteran tahun ini dianugerahkan kepada Katalin Kariko dan Drew Weissman atas karya mereka pada vaksin mRNA, yang berperan penting dalam membatasi penyebaran Covid-19 selama pandemi.

Dilansir dari medcom.id, Kariko dan Weissman menerbitkan temuan mereka dalam sebuah makalah tahun 2005 yang hanya mendapat sedikit perhatian kala itu, kata komite Hadiah Nobel. Namun kemudian makalah mereka menjadi dasar bagi pengembangan vaksin mRNA yang sangat penting dan bermanfaat bagi umat manusia selama pandemi Covid-19.

Komite Nobel memuji "temuan inovatif" kedua ilmuwan yang "secara mendasar mengubah pemahaman kita tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh manusia."

"Para pemenang berkontribusi terhadap laju pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya selama salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia di zaman modern," tambah Komite Nobel di Stockholm, Swedia, seperti dikutip dari laman CNN, Senin, 2 Oktober 2023.

Rickard Sandberg, anggota komite Hadiah Nobel bidang Kedokteran, mengatakan bahwa vaksin mRNA dan vaksin Covid-19 lainnya, telah diberikan kepada komunitas global lebih dari 13 miliar kali.

"Bersama-sama, mereka telah menyelamatkan jutaan nyawa, mencegah Covid-19 yang parah, mengurangi beban penyakit secara keseluruhan dan memungkinkan masyarakat untuk kembali terbuka," tutur Sandberg.

"Hadiah Nobel tahun ini mengakui penemuan sains dasar mereka yang secara mendasar mengubah pemahaman kita tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh," sambungnya.

Kariko, seorang ahli biokimia keturunan Hongaria-Amerika, dan Weissman, seorang dokter AS, keduanya adalah profesor dari University of Pennsylvania. Pekerjaan mereka menjadi landasan bagi perusahaan Pfizer dan mitranya yang berbasis di Jerman, BioNTech, serta Moderna, untuk menggunakan pendekatan baru dalam memproduksi vaksin yang menggunakan messenger RNA atau mRNA.

Messenger RNA adalah untaian tunggal kode genetik yang dapat "dibaca" oleh sel dan digunakan untuk membuat protein. Dalam kasus vaksin ini, mRNA menginstruksikan sel-sel di dalam tubuh untuk membuat bagian tertentu dari protein lonjakan virus. Sistem kekebalan tubuh akan melihatnya, dan mengenalinya sebagai benda asing, dan bersiap menyerang ketika infeksi sebenarnya terjadi.

Desain mRNA dipilih untuk vaksin pandemi karena dapat diselesaikan dengan cepat. Hal yang diperlukan hanyalah urutan genetik virus penyebab pandemi. Pembuat vaksin bahkan tidak memerlukan virus itu sendiri -- hanya urutannya saja.

"Fleksibilitas dan kecepatan yang mengesankan dalam mengembangkan vaksin mRNA membuka jalan bagi penggunaan platform baru ini untuk pembuatan vaksin dalam melawan penyakit menular lainnya," kata Komite Nobel, seraya menambahkan bahwa teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk menghasilkan protein terapeutik dan mengobati beberapa tipe kanker.(*)