300 Pedemo Pro Palestina di Kampus AS Diciduk Polisi

Kerusuhan juga dilaporkan menyebabkan beberapa fasilitas kampus rusak. City University of New York (CUNY) menuturkan sejumlah pintu kaca dan jendela gedung kampus pecah hingga dinding dicoret-coret oleh para pedemo.

May 2, 2024 - 09:35
300 Pedemo Pro Palestina di Kampus AS Diciduk Polisi

NUSADAILY.COM – NEW YORK - Kepolisian Kota New York, Amerika Serikat, melaporkan sekitar 300 pelajar dan demonstran pro Palestina lainnya ditangkap di Columbia University selama 24 jam terakhir pada Rabu (1/5).

Wali Kota New York, Eric Adams, menuturkan polisi memasuki kawasan universitas Ivy League itu setelah mendapat permintaan dari pihak kampus.

"Polisi masuk ke kawasan kampus untuk memungkinkan Columbia University menyingkirkan mereka yang telah mengubah protes damai menjadi tempat di mana sikap antisemitisme dan anti-Israel merajalela," kata Adams dalam jumpa pers.

Adams menuturkan sekitar 300 pelajar dan beberapa pedemo lainnya ditangkap di Columbia University dan City College of New York.

Kerusuhan juga dilaporkan menyebabkan beberapa fasilitas kampus rusak. City University of New York (CUNY) menuturkan sejumlah pintu kaca dan jendela gedung kampus pecah hingga dinding dicoret-coret oleh para pedemo.

"Selama pembersihan awal, petugas keselamatan publik menemukan rantai, suar, pemotong baut dan pemotong kotak di tiga tas yang ditinggalkan oleh para pengunjuk rasa di dalam gedung. Kami belum menentukan biaya perbaikannya," kata CUNY melalui pernyataan.

Satu orang bahkan dilaporkan terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah bentrokan semakin alot setelah pedemo pro-Palestina diserbu pendukung Israel di University of California, Los Angeles (UCLA).

Bentrok juga terjadi di beberapa kampus AS lainnya seperti di University Arizona. Polisi dilaporkan menggunakan peluru karet dan bola merica demi membubarkan massa.

Pihak Arizona University mengklaim "penegak hukum tidak punya pilihan selain mengambil tindakan signifikan" setelah pengunjuk rasa terlibat dalam "tindakan berbahaya" saat petugas kampus mencoba membubarkan mereka.

"Ratusan pengunjuk rasa dan kontra-demonstran berkumpul di Park Avenue, menciptakan lingkungan yang bergejolak," kata Robert C. Robbins, Presiden Universitas Arizona melalui pernyataan seperti dikutip CNN.

"Atas arahan saya dan setelah berkonsultasi dengan Kantor Keamanan Publik Universitas Arizona dan UAPD, didukung oleh lembaga penegak hukum mitra, sebuah rencana dilaksanakan untuk membubarkan area tersebut dengan penekanan pada perlindungan terhadap semua orang," paparnya menambahkan.

Ratusan mahasiswa di AS sudah menggelar protes membela Palestina dan menuntut pihak kampus memutus segala kerja sama dengan Israel sejak beberapa pekan terakhir.

Belakangan, demonstrasi yang berpusat di kampus-kampus AS itu makin meluas, di mana para pedemo mendirikan tenda dan kemah di kompleks sekolah.

Ketegangan antara demonstran, pihak sekolah, hingga aparat kepolisian makin meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pihak kampus hingga terpaksa mengultimatum skorsing bagi mahasiswa yang ikut dan enggan membubarkan diri dari demonstrasi.

Sebelumnya, polisi AS juga dilaporkan telah menangkap setidaknya 300 mahasiswa pedemo pro Palestina di sejumlah kampus.(han)