Banjir India Tewaskan 40 Orang

Sebanyak 40 orang tewas setelah danau glasial meluap dan memicu banjir bandang minggu ini di Pegunungan Himalaya, India. Tim penyelamat masih mencari puluhan orang yang hilang pada hari kedua.

Oct 7, 2023 - 14:12
Banjir India Tewaskan 40 Orang

NUSADAILY.COM - HIMALAYA - Sebanyak 40 orang tewas setelah danau glasial meluap dan memicu banjir bandang minggu ini di Pegunungan Himalaya, India. Tim penyelamat masih mencari puluhan orang yang hilang pada hari kedua. 

Dilansir dari medcom.id, Danau Lhonak di negara bagian Sikkim yang bergunung-gunung di timur laut meluap setelah hujan lebat memicu hujan lebat dan longsoran salju, dan menyebabkan banjir besar di sungai Teesta. 

Ini adalah salah satu bencana terburuk di kawasan ini dalam lebih dari 50 tahun terakhir dan yang terbaru dari serangkaian peristiwa cuaca ekstrem yang telah menyebabkan kerusakan luas di Himalaya di Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir, yang oleh para ilmuwan dianggap sebagai penyebab perubahan iklim. 

Pihak berwenang di Sikkim mengatakan, bencana terbaru ini, yang terjadi menjelang hari raya dan musim pariwisata di negara bagian yang indah itu, telah berdampak pada kehidupan 22.000 orang. 

Para ilmuwan dan otoritas pemerintah sedang mengerjakan sistem peringatan dini untuk banjir glasial di Danau Lhonak yang bisa memberi masyarakat lebih banyak waktu untuk mengungsi jika sistem tersebut beroperasi penuh, kata pejabat yang terlibat dalam proyek tersebut. 

Pejabat Sikkim menyebutkan, jumlah korban tewas sebanyak 18 orang pada Kamis malam. Para pejabat di negara bagian tetangga, Benggala Barat mengatakan, tim darurat menemukan 22 jenazah lainnya yang tersapu air. 

Diperkirakan 75 orang masih hilang. 

“Permukaan air telah surut di beberapa daerah tetapi Sikkim utara telah terputus total. Tim bantuan tidak dapat mencapai daerah yang terkena dampak di sana,” kata Tseten Bhutia, seorang pejabat negara, dilansir dari The Straits Times, Jumat, 6 Oktober 2023. 

"Jaringan telepon seluler dan telepon rumah tidak berfungsi di wilayah tersebut," tambahnya. 

"Sekitar 2.400 orang telah dievakuasi sejauh ini dan 7.600 orang berada di kamp bantuan," kata Bhutia. 

Institusi swasta dan pemerintah telah ditutup di wilayah tersebut hingga 15 Oktober. 

Sebanyak 15 jembatan telah tersapu di negara bagian tersebut, sehingga menghambat operasi penyelamatan. Semua jembatan di hilir pembangkit listrik tenaga air NHPC Teesta-V telah terendam atau tersapu air, kata pemerintah India. 

Foto dan video di media sosial menunjukkan jalanan tertutup lumpur dan batu, kendaraan macet, dan sungai kecil berlumpur mengalir di lereng bukit. 

Tentara mengatakan, pihaknya berencana mengevakuasi hampir 1.500 wisatawan yang terdampar menggunakan helikopter seiring membaiknya cuaca di wilayah tersebut. 

"Peralatan militer, termasuk senjata api dan bahan peledak, hanyut di sungai Teesta," kata juru bicara kementerian pertahanan dalam sebuah postingan di media sosial. 

Departemen cuaca mengatakan, Sikkim menerima curah hujan sebesar 101 mm dalam lima hari pertama bulan Oktober, lebih dari dua kali lipat tingkat normal, sehingga menimbulkan banjir yang lebih buruk daripada yang terjadi pada Oktober 1968 yang diperkirakan menewaskan 1.000 orang. 

Hujan lebat diperkirakan akan terjadi di beberapa bagian wilayah tersebut pada hari Jumat, namun intensitas hujan kemungkinan akan mereda. 

Sikkim, sebuah wilayah kecil Buddha berpenduduk sekitar 650.000 jiwa yang terletak di pegunungan antara Nepal, Bhutan dan Tiongkok.(*)