Wali Kota Semarang Biacara Banjir yang Tak Kunjung Surut

Ita mengungungkapkan Pemkot Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terus berupaya melakukan penanganan banjir.

Mar 14, 2024 - 04:16
Wali Kota Semarang Biacara Banjir yang Tak Kunjung Surut

NUSADAILY.CO.ID – SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) buka suara soal banjir di kotanya yang belum surut hingga Rabu (13/3) malam.

Hujan deras masih mengguyur yang menyebabkan genangan di sejumlah titik, kata Walikota Ita berdalih.

Ita mengungungkapkan Pemkot Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terus berupaya melakukan penanganan banjir.

Genangan air masih terjadi di sejumlah wilayah Kecamatan Pedurungan yaitu Jalan Parang Sarpo, Jalan Parang Baris, Tlogosari Kulon, dan Muktiharjo Kidul. Kemudian di Kecamatan agenuk ada di Jalan Gebang Anom, Gebangsari, dan Muktiharjo Lor serta Pantura Jalan Raya Kaligawe atau tepatnya di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung.

"Sekarang masyarakat Genuk sudah paham, bahwa domain penanganan banjir, khususnya Kaligawe berada di wilayah BBWS Pemali Juana," ujar Ita dalam keterangan yang dikutip dari detikJateng.

"Di (sungai) Tenggang masih antre air sehingga di Muktiharjo Lor dan Muktiharjo Kidul ini masih ada genangan, tetapi kalau dilihat dampaknya hanya di jalan raya, tidak masuk ke perumahan," sambungnya.

Selain jangka pendek, Pemkot Semarang juga melakukan upaya penanganan jangka panjang lewat proses persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Wilayah sudah disetujui untuk penanganan banjir jangka panjang yaitu wilayah Gebang Anom, Kelurahan Gebangsari.

Sementara, jembatan Nogososro dalam proses lelang berdasarkan keputusan TAPD. Sisanya, di Parang Sarpo dan Parang Baris masuk dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.

"Sekarang yang bisa dilakukan adalah di Gebang Anom, saat ini di sana juga sedang berproses karena menunggu lelang urugan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang Iswar Aminuddin menambahkan pengerjaan Jalan Gebang Anom akan dilakukan kolaboratif oleh DPU Kota Semarang dan Disperkim Kota Semarang.

Pengerjaan proyek itu akan menggunakan alokasi dana dari Bantuan Tak Terduga (BTT) mengingat roses pengerjaan peninggian jalan tersebut akan bersifat segera dan menghindari proses lelang.

"Sementara untuk Jalan Parang Sarpo dan Jalan Parang Baris sepertinya akan dilakukan di perubahan anggaran," jelasnya.

Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto menilai perlu penambahan kapasitas pompa untuk penanganan banjir. Menurut Harya, kapasitas pompa tenggang tidak mampu menangani beban banjir dari hulu.

"Di Rumah Pompa Tenggang ada enam pompa, dua istirahat, kami operasikan empat, Sringin juga empat yang operasi dari lima pompa, di Pasar Waru ada satu dari dua pompa," jelas Harya.

Selain itu, sambungnya, ada upaya pemotongan aliran yang sudah dilakukan di Sistem Pompa Pasar Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo yang dialihkan ke Banjir Kanal Timur. Hal itu untuk sedikit mengurangi beban banjir di Rumah Pompa Kali Tenggang.

"Di belakang Terboyo tepatnya belakang RSI Sultan Agung juga ada dua unit, termasuk di sepanjang Jalan Kaligawe juga kami sediakan pompa-pompa kecil untuk menyedot air di jalan. Memang masih butuh waktu karena ada delay (tertunda), jadi muncul genangan," ujarnya.

Selain banjir, Semarang hari ini juga menghadapi bencana tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik akibat hujan deras. Beberapa titik longsor di antaranya Jl Srikaton Barat, Kelurahan Bendungan, dan Kelurahan Candi.(han)