Waduh! Israel Cari Gara-gara Lagi, Larang Muslim ke Al Aqsa Jelang Ramadan

Netanyahu mengumumkan bahwa pihaknya akan memberlakukan sejumlah pembatasan akses bagi umat Islam yang ingin berkunjung ke Al Aqsa karena alasan keamanan.

Feb 22, 2024 - 01:26
Waduh! Israel Cari Gara-gara Lagi, Larang Muslim ke Al Aqsa Jelang Ramadan

NUSADAILY.COM – PALESTINA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melarang Muslim mengunjungi Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.

Diberitakan Al Jazeera, kantor Netanyahu mengumumkan bahwa pihaknya akan memberlakukan sejumlah pembatasan akses bagi umat Islam yang ingin berkunjung ke Al Aqsa karena alasan keamanan.

"Perdana menteri membuat keputusan yang seimbnag dalam kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional," demikian keterangan kantor PM Netanyahu pada Senin (19/2).

Kantor Netanyahu tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait keputusan ini. Pembatasan ini sendiri akan mulai diberlakukan pada 10 Maret mendatang.

Pemerintah Israel sejak dulu kerap memberlakukan pembatasan akses ke Masjid Al Aqsa, terutama di hari-hari keagamaan seperti Ramadan.

Tindakan ini pun acap kali menyebabkan gesekan antara umat Islam dan Yahudi.

Kompleks Al Aqsa adalah situs suci ketiga di dunia bagi umat Islam. Situs ini berdiri di atas bukit di Kota Tua Yerusalem.

Bukan cuma Muslim, Masjid Al Aqsa juga menjadi situs yang dihormati oleh orang-orang Yahudi. Bagi Yahudi, situs ini dikenal sebagai Temple Mount.

Menanggapi rencana pembatasan ini, kelompok kemerdekaan Palestina, Hamas, mengecam langkah PM Israel. Hamas menyebut pembatasan itu ialah bukti nyata kriminalitas Zionis.

"[Pembatasan itu sebagai] kelanjutan kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin kelompok pemukim ekstremis dalam pemerintahan pendudukan teroris terhadap rakyat Palestina," demikian menurut Hamas.

Hamas lantas mendesak warga Palestina di Israel, Yerusalem, dan Tepi Barat menolak dan melawan keputusan tersebut.

"Dan melakukan mobilisasi untuk berdiri teguh di Masjid Al-Aqsa," lanjut Hamas.

Pengumuman Israel ini muncul di saat pasukan Zionis menyatakan bakal melanjutkan serangan ke Gaza kala Ramadan, termasuk di Rafah, wilayah ujung selatan Gaza yang kini jadi tempat berlindung bagi 1,4 juta pengungsi Palestina.

"Dunia dan para pemimpin Hamas harus tahu bahwa jika pada bulan Ramadhan para sandera tidak ada di rumah, pertempuran akan berlanjut di mana-mana termasuk wilayah Rafah," kata anggota kabinet perang Benny Gantz.

Ratusan sandera dipercaya masih ditawan Hamas sejak kelompok itu menyerbu sejumlah wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.

Israel meyakini sekitar 130 orang hingga kini berada di Gaza. Jumlah itu termasuk 30 sandera yang diduga telah tewas akibat serangan.

Agresi Israel di Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 29 ribu warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Belakangan, Israel menyatakan bakal fokus menyerang Rafah hingga menarik kecaman keras dari komunitas global.

Masyarakat internasional khawatir serangan di Rafah akan menewaskan lebih banyak warga sipil dan membuat mereka semakin menderita krisis kemanusiaan.(han)