NUSADAILY.COM - GRESIK – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Kabupaten Gresik mengingatkan warga agar teliti ketika membeli sapi maupun kambing yang akan dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kondisi kesehatan hewan kurban, ditandai dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Selain itu, para peternak juga diminta menjaga kualitas hewan ternak mereka. Mengingat, saat ini marak penyakit lumpy skin disease (LSD) atau lato-lato yang menyerang sapi. Ciri-ciri penyakit ini bisa dilihat dari munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.
Sedangkan pada kambing atau domba, bisa terjangkit virus peste des petits ruminants (PPR). Penyakit menular bagi sesama kambing atau domba ini ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan dan pernapasan.
“Kami mengingatkan kepada para peternak untuk menjaga kualitas hewan ternak mereka. Kemudian untuk warga agar teliti saat membeli hewan kurban dan memastikan dalam kondisi sehat, ditandai dengan adanya SKKH,” kata Kepala Distan Kabupaten Gresik Eko Anindito, Sabtu (17/06/2023).
Eko menyebut, petugas Distan Gresik sejauh ini telah melakukan upaya pencegahan secara intensif terhadap pernyebaran penyakit yang berpotensi menyerang hewan ternak baik sapi maupun kambing. Apalagi, belum lama ini pihaknya menemukan kasus penyakit LSD atau lato-lato menyerang sapi milik peternak di wilayah Kecamatan Kedamean.
“Ada 3 sapi milik peternak yang terserang penyakit lato-lato, satu diantaranya cukup parah, tetapi setelah kami lakukan perawatan secara intensif, bulan Februari kemari sudah sembuh,” terang dia.
Pihaknya menyarankan peternak rutin membersihkan kandang, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala dan mengatur pemberian pakan yang cukup, hal itu dilakukan guna menjaga mutu daging supaya tidak terkontaminasi bakteri.
Harga Sapi Mulai Merangkak Naik Jelang Idul Adha
Menjelang hari raya Idul Adha 1444 H, Eko menjelaskan bahwa harga sapi terutama di Pasar Hewan mulai mengalami Kenaikan harga. Hal tersebut disebabkan tingginya permintaan serta dikarenakan biaya perawatan yang tinggi untuk menjaga kualitas sapi.
“Hasil koordinasi kami dengan para peternak dan pedagang hewan, harga sapi mengalami kenaikan rata-rata di kisaran 10 persen dari harga normal, dan memang setiap menjelang hari raya Idul Adha biasanya ada kenaikan,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya meminta para peternak maupun pembeli memastikan hewan-hewan kurban dalam kondisi sehat. Setiap hewan kurban baik sapi maupun kambing atau domba harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan atau SKKH. (rif/fan/wan)