Uniwara Pasuruan Anugerahi Politisi NasDem Gelar Kehormatan Patriot Pendidikan

Penghargaan itu diberikan atas dedikasi dan perhatian anggota Komisi X DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Pasuruan-Probolinggo terhadap dunia pendidikan di Pasuruan sangat tinggi.

Feb 23, 2023 - 20:21
Uniwara Pasuruan Anugerahi Politisi NasDem Gelar Kehormatan Patriot Pendidikan
Gus Aam saat mendapat penghargaan gelar kehormatan Patriot Pendidikan.

NUSADAILY.COM - PASURUAN - Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) Pasuruan menganugerahi gelar kehormatan sebagai patriot pendidikan kepada politisi Nasional Demokrat (NasDem) Moh Haerul Amri. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi dan perhatian anggota Komisi X DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Pasuruan-Probolinggo terhadap dunia pendidikan di Pasuruan sangat tinggi.

Sejak dilantik sebagai wakil rakyat, Gus Aam, sapaan akrabnya, rutin memfasilitasi dan membagikan beasiswa kepada para pelajar. Beasiswa ini diperuntukkan untuk pelajar mulai SD-SMA dan mahasiswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang ada di pemerintah pusat.

Ribuan pelajar dan mahasiswa yang ada di dapilnya ini sudah merasakan manfaatnya. Bahkan, di Uniwara ini pun, Gus Aam juga mendistribusikan beasiswa untuk mahasiswa yang membutuhkan.

Dari data yang didapatkan, ada 139 mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa dalam program PIP jalur aspirasi. Sebanyak 39 mahasiswa sudah mendapatkan di tahun 2022, sedangkan sisanya 100 mahasiswa akan mendapatkan di tahun 2023.

Gus Aam menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas penobatan ini. Ia mengaku, penghargaan ini akan dijadikan sebagai pelecut semangat untuk bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat yang diwakilinya.

Dalam kesempatan ini, anggota Fraksi NasDem ini meminta anak-anak muda sekarang bisa memanfaatkan revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi pada saat yang sama dengan cara menyiapkan sumber daya manusia.

“Generasi muda harus disiapkan agar menjadi berkualitas dan tangguh. Jika tidak disiapkan dengan baik, maka bonus demografi Indonesia menjadi beban dan masalah. Revolusi industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja dengan kemampuan teknologi, berpikir kritis, hingga kreatif,” kata Gus Aam.

Ia berpesan kepada mahasiswa untuk tidak hanya sekadar mengejar gelar akademik, tapi mengupgrade diri baik dari segi hardskill dan softskill untuk mempersiapkan peluang-peluang yang ada pada masa bonus demografi.

“Ke depan, persaingan akan semakin ketat. Sebab, tanpa skill dan ilmu yang memadai, beriringan dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar akan ternilai sia-sia dan takkan memajukan perekonomian negara,” jelasnya.

Gus Aam menyebut, adik-adik mahasiswa inilah yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa serta agen perubahan. Anak muda memiliki peran yang penting dalam proses pembangunan.

Selain itu juga berpartisipasi dalam penyelesaian tantangan persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan khususnya di era digital saat ini.

“Tantangan era digital kian nyata dan semakin kompleks. Dunia digital yang sudah merasuk ke setiap aspek kehidupan manusia tanpa disadari turut membentuk karakter pemuda bangsa.

Dia juga meminta pemuda memiliki sikap kritis di era digitalisasi ini. Karena itu penting untuk bisa mengayomi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh berita hoaks dikemudian hari.

“Tatangan generasi muda dalam perkembangan digital adalah hanyut dan menjadi korban sisi negatif kemajuan teknologi. Pemuda harus menjadi subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan,” tandas Gus Aam. (oni)