Sinta Nuriyah Bacakan ‘Amanat Ciganjur’ Bahwa Pemilu Bukan Untuk Berebut Kekuasaan

Dalam Amanat Ciganjur, Sinta mengatakan kekuasaan politik merupakan sarana manifestasi kemaslahatan dalam wujud kesejahteraan dan berdirinya harkat-martabat umat manusia.

Dec 17, 2023 - 05:27
Sinta Nuriyah Bacakan ‘Amanat Ciganjur’ Bahwa Pemilu Bukan Untuk Berebut Kekuasaan

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah, membacakan lima poin 'Amanat Ciganjur' terkait pelaksanaan Pemilu serentak 2024 mendatang.

Amanat tersebut disampaikan langsung oleh Sinta bersama empat tokoh nasional dan lintas agama dalam acara peringatan Haul Gus Dur yang ke-14 di rumah Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu (16/12).

Keempat tokoh yang dimaksud adalah eks Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Romo Benny Susetyo, Pendeta Gomar Gultom, hingga filsuf Karlina Rohima Supelli.

Dalam Amanat Ciganjur, Sinta mengatakan kekuasaan politik merupakan sarana manifestasi kemaslahatan dalam wujud kesejahteraan dan berdirinya harkat-martabat umat manusia.

Agar dapat mewujudkan tujuan tersebut, Amanat Ciganjur mensyaratkan kekuasaan politik perlu diawasi dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme yang justru menghancurkan tujuan baik kekuasaan.

"Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik," ujar Sinta saat membacakan amanat Ciganjur.

Selanjutnya, Amanat Ciganjur menegaskan keberadaan Pemilu menjadi penting sebagai wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam demokrasi.

Agar kedaulatan rakyat tersebut dapat benar-benar terwujud, Amanat Ciganjur memberikan lima tuntutan terhadap seluruh pihak penyelenggara, pengawas hingga peserta pemilu.

Pertama, Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan, dijalankan dengan penghormatan penuh terhadap Hak Asasi Manusia dan menjadi sarana adil untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia tanpa kecuali.

Kedua, Pemilu 2024 harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama, tidak mementingkan kelompok tertentu, tidak meninggalkan dan meminggirkan satu pun elemen bangsa.

Ketiga, Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil dan bermartabat. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak dan segenap rakyat agar benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan.

"Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya," bunyi Amanat Ciganjur.

Keempat, Pemilu 2024 harus digunakan sebagai pengikat dalam mengatur berbagai perbedaan kepentingan dan keberagaman, menjaga nilai luhur, hak dan kemerdekaan seluruh warga bangsa yang telah dijamin dan diamanatkan oleh konstitusi sebagai warisan para pendiri bangsa. Pemilu 2024 harus menaati konstitusi sebagai pijakan utama.

Terakhir, Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan disegani, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.

"Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar Pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita," tegas Sinta.

Terakhir, Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan disegani, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.

"Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar Pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita," tegas Sinta.(han)