Seorang Ibu Hamil Mengomel Lantaran Tangisan Bayi di Dalam Kereta

NUSADAILY.COM - GUANGDONG - Baru-baru ini, "insiden omelan rel berkecepatan tinggi" telah menarik perhatian. Dalam video tersebut, wanita di barisan depan dan ibu dengan bayi di kursi belakang saling memarahi, dan suaranya bergema di seluruh mobil, dan mediasi antara pramugari dan penumpang di sekitarnya tidak banyak berpengaruh.

Dari video tersebut terlihat wanita di barisan depan berkata "Jangan bawa anak ini bersamamu, tidak apa-apa", bau mesiu di antara mereka berdua semakin menyengat, dan terjadilah risiko meningkat menjadi konflik fisik, dan pramugari berkata "berhenti berdebat".

Bujukan, masih tidak bisa menghentikan konfrontasi sengit "Saya akan memarahi Anda untuk apa" dan "Ayo jika Anda memiliki kemampuan".

BACA JUGA : Seorang Wanita Tewas Tertabrak Kereta Api di Stasiun Pasar...

Ini bukan pertama kalinya insiden serupa menjadi tren, dan bahkan bukan pertama kalinya "insiden omelan rel kecepatan tinggi" muncul. Sejak lama, berita acara dengan label "anak beruang" selalu menimbulkan gelombang karnaval opini publik, dan ngomong-ngomong, mereka mengagitasi pertentangan antara "kelompok dengan anak" dan "kelompok tanpa anak".

Penyebab dan proses kejadian serupa cukup sederhana, namun ucapan di lapangan opini publik hanya bisa membuat orang menghela nafas, mereka tidak bisa benar-benar menyelesaikan masalah, melainkan hanya akan melanjutkan konfrontasi dan kontroversi. Misalnya, beberapa netizen Weibo yang cerdas bahkan mengusulkan apa yang disebut "solusi" "memberi obat tidur pada anak", yang sungguh mengejutkan.

Mencoba membungkam tangisan bayi berarti menekan kodrat anak dan, lebih serius lagi, mengingkari hak asasi manusia yang melekat di dalamnya. Sejauh menyangkut kemanusiaan dasar, tangisan bayi tidak dapat dihentikan dengan "cara luar biasa" seperti obat tidur.

Masyarakat umum harus mengenali dan menerima sebuah konsep tangisan bayi adalah elemen penting di dunia ini, tangisan bayi adalah hak asasi manusia bawaan, dan setiap orang berkewajiban untuk memahami, mentolerir, dan menerima.

Hak dan kepentingan bayi dan anak kecil merupakan kepentingan hukum yang relatif lebih besar, dan juga menjadi faktor utama dalam membangun masyarakat yang ramah anak. Menerima tangisan bayi berarti menerima tuan masa depan, membiarkan generasi berikutnya tumbuh dalam lingkungan yang terbuka dan inklusif, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.(mdr1/lal)